RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Proyeksi Iman Kristen

Renungan Harian Virtue Notes, 14 Mei 2010

Proyeksi Iman Kristen


Bacaan : Galatia 2 : 19-20

2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;

2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Kita menerima anugerah keselamatan dalam TUHAN Yesus Kristus bukan berarti kita sekadar diperkenankan masuk Surga, tetapi juga dipermuliakan bersama dengan Yesus dalam Kerajaan-NYA (Roma 8 : 17). Untuk proyeksi dipermuliakan bersama dengan Yesus, harus diselenggarakan proses pendewasaan atau penyempurnaan agar orang percaya menjadi serupa dengan Yesus (Galatia 2 : 19-20). Serupa dengan Yesus sebenarnya lebih tepat dipahami sebagai mengenakan kehidupan-NYA. Proses inilah yang membawa orang percaya dapat mengambil bagian dalam kekudusan-NYA, sebab TUHAN menghendaki orang percaya kudus seperti DIA kudus (1 Petrus 1 : 16).

Oleh karena keselamatan adalah usaha TUHAN mengembalikan manusia menjadi segambar dengan diri-NYA, maka proses keselamatan ini tidak akan dapat berlangsung atau terselenggara tanpa Yesus Kristus. Adapun alasannya sebagai berikut :

Pertama, hanya dengan beriman kepada Yesus Kristus saja kita menerima kuasa supaya menjadi anak-anak ALLAH (Yohanes 1 : 12-13). Kuasa di sini adalah potensi untuk dapat sempurna seperti Yesus. Jadi jelaslah bahwa kalau Yesus mengatakan, "Kamu harus sempurna seperti BAPA" (Matius 5 : 48), kesempurnaan bukanlah hal yang mustahil terealisasi dalam kehidupan orang percaya.

Kedua, hanya Yesus teladan iman yang dapat membawa iman kita kepada kesempurnaan. Teladan iman di sini juga berarti bahwa Yesuslah satu-satunya model atau prototype manusia yang dikehendaki ALLAH (Ibrani 12 : 1-2). Tanpa menemukan model tersebut dan mengusahakan untuk mempersonifikasikannya, seseorang tidak memperoleh keselamatan dalam Yesus Kristus.

Ketiga, hanya Yesus yang dapat melatih atau mendidik seseorang dapat sampai kepada kesempurnaan melalui Firman-NYA. Dalam hal ini Yesus bukan saja memberi ajaran-NYA, tetapi diri-NYA sendiri. Melalui proses pemuridan, BAPA Surgawi akan menemukan pribadi anak-NYA di dalam diri orang percaya pada hari penghakiman nanti di akhir zaman.

Keempat, hanya orang-orang yang menderita bersama Kristus yang akan dipermuliakan bersama Yesus Kristus dalam Kerajaan-NYA (Lukas 22 : 29; Roma 8 : 17, 30; dll). Injil harus dapat mengubah seseorang, dari orang berdosa yang rusak, dimuridkan untuk menjadi seperti Yesus yang memikul salib dan sepenanggungan dengan DIA.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger