Renungan Harian Virtue Notes, 24 Mei 2010 Revolusioner Bacaan : Matius 6 : 10 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Bung Karno, presiden pertama
Kalimat "Datanglah Kerajaan-MU" dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan TUHAN Yesus sesungguhnya memanggil kita untuk hidup dalam pemerintahan ALLAH. "Datanglah Kerajaan-MU" mengandung panggilan untuk hidup sebagai anak-anak Kerajaan ALLAH. Ini menunjuk panggilan untuk mewujudkan Pemerintahan Kerajaan tersebut dalam hidup pribadi secara individu dan manusia pada umumnya. Seseorang yang hidup dalam pemerintahan Kerajaan TUHAN pasti bergaya hidup berbeda dengan anak-anak dunia yang tidak ber-Kerajaan Surga. Karena itu ciri utama kehidupan orang percaya adalah perubahan. Perubahan inilah yang membuat seseorang berbeda dengan dunia, dan tergiring menjadi semakin sempurna.
Idealnya, sehubungan dengan singkatnya waktu hidup kita di dunia ini, sebisa mungkin perubahan besar ini terjadi dengan cepat atau revolusioner. Ini mungkin jika kita bersungguh-sungguh, tetapi TUHAN tidak memaksa. Ini tergantung respons setiap individu. Apakah kita mau berubah secara revolusioner atau tidak, tergantung kehendak bebas masing-masing orang. Tetapi seperti Bung Karno mengajak
Kata revolusi ini sebenarnya agak riskan bila digunakan dalam area teologia Kristen, tetapi berhubung membahas konteks sebuah perubahan hidup secara praktis, maka kata ini terpaksa digunakan. Kata revolusi ini berasal dari kata Inggris "revolution" yang artinya "penggulingan pemerintahan atau sistem politik untuk kemudian mendirikan sistem baru" atau "perubahan yang luas dan dramatis". Bila kata revolusi ini dikenakan dalam kehidupan orang percaya maksudnya adalah untuk menjelaskan realitas perubahan kehidupan orang percaya. Kita menggulingkan pemerintahan "si aku" dan menggantikannya dengan pemerintahan TUHAN atas kehidupan kita. Perubahan ini mutlak harus terjadi dalam kehidupan setiap orang yang ditebus oleh darah Yesus, sebab orang yang telah ditebus oleh darah Yesus menjadi milik TUHAN. Karena TUHAN yang memilikinya, maka pemerintahan kehidupannya harus di bawah otoritas TUHAN, sehingga kita bisa berkata "Datanglah Kerajaan-MU".
Dewasa Rohani dan Dewasa Mental
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar