RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Revolusioner

Renungan Harian Virtue Notes, 24 Mei 2010

Revolusioner


Bacaan : Matius 6 : 10

6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.


Bung Karno, presiden pertama Indonesia, mempunyai gelar Pemimpin Besar Revolusi. Ia pernah mengatakan, "Revolusi tidak pernah selesai" dan mengajak bangsa Indonesia terus mengadakan revolusi -perubahan besar dalam waktu singkat- dalam membangun kekuatan baru. Sesuatu yang jarang kita dengar dewasa ini, karena dewasa ini yang lebih didengungkan adalah reformasi.

Kalimat "Datanglah Kerajaan-MU" dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan
TUHAN Yesus sesungguhnya memanggil kita untuk hidup dalam pemerintahan ALLAH. "Datanglah Kerajaan-MU" mengandung panggilan untuk hidup sebagai anak-anak Kerajaan ALLAH. Ini menunjuk panggilan untuk mewujudkan Pemerintahan Kerajaan tersebut dalam hidup pribadi secara individu dan manusia pada umumnya. Seseorang yang hidup dalam pemerintahan Kerajaan TUHAN pasti bergaya hidup berbeda dengan anak-anak dunia yang tidak ber-Kerajaan Surga. Karena itu ciri utama kehidupan orang percaya adalah perubahan. Perubahan inilah yang membuat seseorang berbeda dengan dunia, dan tergiring menjadi semakin sempurna.

Idealnya, sehubungan dengan singkatnya waktu hidup kita di dunia ini, sebisa mungkin perubahan besar ini terjadi dengan cepat atau revolusioner. Ini mungkin jika kita bersungguh-sungguh, tetapi TUHAN tidak memaksa. Ini tergantung respons setiap individu. Apakah kita mau berubah secara revolusioner atau tidak, tergantung kehendak bebas masing-masing orang. Tetapi seperti Bung Karno mengajak
Indonesia melakukan revolusi dalam membangun kekuatan barunya, sebaiknya kita mau berubah secara revolusioner, karena dunia ini semakin jahat dengan cepatnya.

Kata revolusi ini sebenarnya agak riskan bila digunakan dalam area teologia Kristen, tetapi berhubung membahas konteks sebuah perubahan hidup secara praktis, maka kata ini terpaksa digunakan. Kata revolusi ini berasal dari kata Inggris "revolution" yang artinya "penggulingan pemerintahan atau sistem politik untuk kemudian mendirikan sistem baru" atau "perubahan yang luas dan dramatis". Bila kata revolusi ini dikenakan dalam kehidupan orang percaya maksudnya adalah untuk menjelaskan realitas perubahan kehidupan orang percaya. Kita menggulingkan pemerintahan "si aku" dan menggantikannya dengan pemerintahan TUHAN atas kehidupan kita. Perubahan ini mutlak harus terjadi dalam kehidupan setiap orang yang ditebus oleh darah Yesus, sebab orang yang telah ditebus oleh darah Yesus menjadi milik TUHAN. Karena TUHAN yang memilikinya, maka pemerintahan kehidupannya harus di bawah otoritas TUHAN, sehingga kita bisa berkata "Datanglah Kerajaan-MU".


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger