Renungan Harian Virtue Notes, 16 Mei 2010
Tidak Hanya Disenangkan, Namun Juga Dipuaskan
Bacaan : Matius 5 : 48; Mazmur 103 : 13
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Salah satu hal terpenting yang dikatakan TUHAN Yesus adalah, "Haruslah kamu sempurna". Di balik kalimat ini, seolah-olah TUHAN berbicara : "AKU akan membuatmu sempurna. Tetapi kamu tidak boleh mengganggu-KU dengan segala keinginan dan kesibukanmu.". Segala keinginan dan segala kesibukan yang bertujuan kepada pemenuhan ambisi harus ditanggalkan. Ini dimaksudkan agar TUHAN tidak terganggu dalam menggarap kita untuk menjadi sempurna.
TUHAN tidak perbah bekerja setengah-setengah. IA akan menyelesaikan secara tuntas. Sekali kita menjadi orang percaya dan sungguh-sungguh mau mengikut DIA, maka TUHAN akan merenggut hidup kita. Karenanya kita harus siap kehilangan segala sesuatu. Sekali kita ke dokter gigi, maka gigi kita akan diobrak-abrik dokter. Kalau kita memberi hati kita, TUHAN akan menuntut jantung kita juga, sebab jantung kita juga milik TUHAN. Kalau kita menolak, TUHAN tidak akan memaksa. Sama dengan keputusan kita untuk mau datang ke dokter gigi yang sama lagi atau tidak, kita bisa juga menerima atau menolak TUHAN. Kita memiliki kebebasan untuk memilih.
Seorang ayah senang dengan anaknya yang baru lahir, tetapi sebetulnya belum puas, sebelum anaknya melewati masa krisis dan bertumbuh dewasa. IA mengingini anaknya menjadi kuat, dewasa, dan cakap seperti dirinya, bahkan lebih. Demikian pula dengan TUHAN, BAPA kita. IA menginginkan kesempurnaan yang mutlak atau absolut dari kita, karenanya IA juga menuntut penyerahan total atau absolut juga.
TUHAN tidak akan puas jika kita berhenti di satu titik tertentu, sebab titik akhirnya adalah Kerajaan-NYA, yaitu di langit dan bumi yang baru. Banyak orang berkata, "Saya tidak mau jadi orang suci yang berlebihan. Saya hanya mau menjadi orang baik. Bukankah orang yang moralnya baik di mata orang juga baik di mata TUHAN?" Ingat, TUHAN tidak hanya ingin disenangkan. IA juga ingin dipuaskan. TUHAN baru puas jika kita menjadi sempurna seperti Yesus.
Maka mari kita belajar menuju kesempurnaan agar kita memuaskan hati BAPA kita yang sangat baik itu. IA tidak hanya membangunkan rumah bagi kita, tetapi IA sedang membangunkan istana. IA bukan hanya menyekolahkan kita sampai lulus sekolah dasar, tetapi ia mau menjadikan kita seorang sarjana rohani yang berkualitas, seperti Yesus sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar