Bacaan : Filipi 2 : 5-11
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama
Salah satu kunci penting untuk memahami anugerah dengan benar adalah mengerti bahwa letak anugerah itu terdapat pada kesediaan ALLAH menjadi manusia. Tidakkah ini tindakan yang sangat luar biasa? Kesediaan ALLAH menjadi manusia tidak dapat dimengerti, tetapi kita bisa percaya. Kejadian ini dahsyat : Anak ALLAH bersedia meninggalkan kemuliaan, merendahkan diri-NYA, mati di kayu salib dengan penghinaan yang sangat menyakitkan, sekalipun ia adalah ALLAH yang telah bersama BAPA di dalam kekekalan dan kemuliaan.
Kedatangan-NYA di dunia merupakan kejadian yang sangat luar biasa, dalam keberadaan TUHAN Yesus Kristus. Kita tidak tahu seperti apa tubuh yang dikenakan-NYA sebelum turun ke bumi. Yang kita ketahui, IA mengenakan tubuh fana manusia, dan setelah menyelesaikan tugas kemesiasan-NYA, IA kembali ke Surga dengan tubuh yang sama seperti yang dikenakan-NYA di bumi (setelah dipermuliakan), dengan lubang bekas paku di tangan dan kaki-NYA, dan bekas tombak di lambungnya. Luka itu menjadi kenangan abadi sekaligus bukti kasih-NYA kepada manusia.
Ketika menjadi manusia, Yesus benar-benar mengosongkan diri (kenosis). Harus dicatat bahwa sebagai bayi kecil yang tidak berdaya, IA benar-benar meninggalkan kesadaran-NYA yang Mahasempurna sebagai Pribadi ALLAH yang Mahatinggi. Sebagai manusia seperti kita, IA harus bertumbuh dewasa, dan belajar menyadari keberadaan-NYA sebagai utusan BAPA. IA masih harus bergumul untuk taat kepada BAPA di Surga (Ibrani 5 : 8).
Sebagai makhluk fana, di dunia ini Yesus juga rentan terhadap bahaya dan ancaman yang mengerikan. Tidak dapat disangkal bahwa sebagai manusia, IA pernah berdoa dalam kegentaran yang dahsyat sehingga menyampaikan permohonan, "Ya BAPA-KU, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-KU..." (Matius 26 : 39, 42). BAPA tetap memerintahkan Yesus untuk minum cawan penderitaan demi keselamatan umat manusia. Karena hanya Yesus satu-satunya kurban penebus dosa manusia yang sempurna dan tanpa cacat.
Jadi sesungguhnya kesediaan ALLAH untuk menjadi manusia, mengosongkan diri-NYA dan menjadi kurban penebus dosa inilah anugerah yang tiada
0 komentar:
Posting Komentar