RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Di Balik Panggilan Untuk Sempurna

Renungan Harian Virtue Notes, 20 Mei 2010

Di Balik Panggilan Untuk Sempurna


Bacaan : Filipi 3 : 7-11

3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

3:9. dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Tidak ada urusan lain yang lebih utama, lebih penting dan lebih besar daripada usaha untuk menjadi sempurna (Matius 5 : 48). Jika kita menganggap TUHAN mau mengurusi masalah-masalah kita yang kita anggap penting, itu keliru, sebab yang diinginkannya hanyalah menggarap kita agar kita menjadi sempurna. Kita harus berani menganggap hal-hal lain tidak penting di hadapan TUHAN.

Rasul Paulus memberikan teladan yang luar biasa. Ia berani melakukan barter, melepaskan segala sesuatu untuk memperoleh Kristus. Segala hal yang dulu dianggapnya keuntungan dianggapnya sebagai kerugian dan sampah demi pengenalan akan Kristus. Ia rela barter demi mencapai kesempurnaan. Memang tindakan barter ini tidak mungkin dihindari oleh orang yang mau sempurna di dalam TUHAN. Panggilan TUHAN Yesus agar kita menjadi sempurna merupakan tantangan bagi kita untuk melepaskan segala sesuatu, agar proses penggarapan TUHAN dalam hidup kita tidak terhambat atau terganggu. Dalam hal ini TUHAN menuntut sesuatu yang sangat tidak menyenangkan bagi manusia, yaitu kesediaan untuk meninggalkan percintaan dengan dunia.

Perkataan TUHAN Yesus, "Kamu harus sempurna" juga merupakan sebuah janji yang luar biasa. Di balik pernyataan ini TUHAN mau menjamin adanya kemungkinan orang percaya menjadi sempurna. Jadi sebenarnya, tidak ada level yang pernah dicapai oleh seseorang yang tidak mungkin kita capai. TUHAN memberi peluang kepada setiap orang untuk mengembangkan kualitas hidup ini setinggi-tingginya. Ia menjanjikan kita hidup yang berkelimpahan, artinya hidup yang berkualitas tinggi, kembali seperti awal manusia didesain ALLAH (Yohanes 10 : 10).

Pernahkah kita berpikir, manusia macam apa desain awal ALLAH itu? Kesempurnaan bukan sesuatu yang bisa diukur dengan angka, tetapi bagaimanapun TUHAN memiliki konsep atau persepsi mengenai kesempurnaan. IA hendak membawa kita kepada ukuran-NYA. Sebagaimana Abraham tidak tahu negeri yang dituju, tetapi ia tahu yang terpenting ialah taat dari waktu ke waktu, demikian pula kita taat dari waktu ke waktu sampai kita mengerti gambaran Anak ALLAH yang menjadi teladan kita. Ketaatan itu dimulai dari kesediaan kita untuk melakukan barter : Melepaskan segala segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak TUHAN, dan mengenakan kebenaran Firman TUHAN secara menyeluruh dalam hidup kita sebagai gantinya.


Bookmark and Share

2 komentar:

calv mengatakan...

Manusia diciptakan dengan segala keterbatasannya, hidup dengan Tuhan yang akan membuat seorang manusia itu sempurna

Renungan Virtue Notes mengatakan...

Yes...saat kita memilih hidup dengan TUHAN, berarti kita memilih untuk meninggalkan keinginan daging, dan hal-hal yang sifatnya jasmani belaka. Mengapa demikian? Karena bagi kita TUHAN adalah segalanya.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger