RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Keberhasilan Umum

Senin, 5 Maret 2010

Bacaan : Matius 6 : 19-24

Menjadi orang percaya adalah memasuki proses pembaharuan pikiran yang terus menerus berlangsung, sehingga kehidupannya tidak lagi serupa dengan dunia ini (Roma 12 : 2). Firman yang benar bila diserap akan mampu memperbarui pikiran dan akan berdampak mengubah seluruh gaya hidup, sehingga kehidupan sebagai umat pilihan yang unggul dapat terwujud. Inilah kehendak TUHAN yang utama, kabar baik yang disediakan TUHAN kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa yang berkeadaan jauh dari apa yang dirancang TUHAN.

Kekristenan bukan sekedar agama, melainkan jalan hidup. Disebut demikian sebab Kekristenan yang dijalani berakibat mengubah total seluruh kehidupan manusia. Ciri umat yang layak bagi ALLAH ialah sudah tidak serupa lagi dengan dunia ini. Itulah umat yang diperkenankan masuk Kerajaan-NYA, untuk dipermuliakan bersama dengan TUHAN Yesus. Kalau keadaan kita masih sama dengan dunia sekitar kita, berarti kita belum menjadi umat yang layak bagi DIA. Inilah yang seharusnya paling mencemaskan kita.

Salah satu ciri dari orang yang hidupnya telah diubah oleh TUHAN karena Firman yang murni tersebut adalah menjadikan keberhasilan umum sebagai alat untuk mengabdi kepada TUHAN. Keberhasilan hidup kita tidak berhenti sampai di keberhasilan umum -studi, karir, bisnis, keluarga, dan lain sebagainya. Tetapi sukses hidup kita adalah menjadi umat yang layak bagi TUHAN. Sayang sekali banyak orang menjadikan keberhasilan umum sebagai tujuan utama kehidupan ini. Manusia pada umumnya menggerakkan hidupnya hanya untuk meraih hal tersebut. Bagi orang Kristen, pola berpikir inilah yang harus diubah. Mengubah pola berpikir ini bukan berarti kita tidak akan meraih keberhasilan umum. Justru sebaliknya, kita akan menjadi orang yang pasti bisa meraih keberhasilan umum bagi TUHAN, artinya keberhasilan umum tersebut menjadi sarana untuk turut menggenapi rencana-NYA, yaitu keselamatan dunia.

Kalau seseorang masih menjadikan keberhasilan umum sebagai tujuan utama kehidupan, ini berarti ia mengabdi kepada dirinya sendiri, bukan kepada TUHAN (Matius 6 : 24). Ketika TUHAN Yesus berkata, bahwa kita harus mengumpulkan harta di Surga, TUHAN menghendaki agar kita tidak menjadikan segala sesuatu dalam hidup ini sebagai tujuan akhir (Matius 6 : 19). Ini tidak membuat seseorang menjadi gagal, justru TUHAN akan menambahkan segala sesuatu (Matius 6 : 33), sehingga kita dapat mengabdi kepada TUHAN dengan efektif (Matius 6 : 24). Keberhasilan bisa dikatakan keberhasilan bila diukur dari efektifnya bagi pekerjaan TUHAN, yaitu keselamatan umat manusia.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger