RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Diingini-NYA Dengan Cemburu (2)

Minggu, 18 April 2010


Bacaan : Yohanes 15 : 13-15; Matius 16 : 25


Kalau manusia seperti hewan yang tidak punya roh, maka TUHAN tidak akan mengingini apa pun dalam diri manusia. Tetapi manusia memiliki roh dari ALLAH yang bersifat kekal. Itulah yang membuat TUHAN menjadi cemburu dan gusar. IA berusaha untuk mengembalikan manusia kepada rancangan-NYA, yaitu menjadi sekutu-NYA. Tanpa memahami kegusaran TUHAN, manusia tidak berbeda jauh dengan hewan. Hewan menjalankan roda hidupnya berdasarkan nalurinya hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik atau memuaskan nafsu dagingnya, tetapi manusia seharusnya digerakkan oleh rohnya yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan TUHAN untuk melakukan kehendak-NYA. Itulah sebabnya TUHAN tidak pernah bersahabat dengan hewan. Manusialah yang dirancang menjadi sahabat-NYA. Abraham adalah manusia yang disebut sebagai sahabat TUHAN, dan tentu orang-orang yang beriman seperti Abraham juga disebut-NYA sahabat (ayat 15).

Untuk memutuskan rantai persahabatan dengan TUHAN ini, iblis menawarkan dunia, agar manusia mengingininya. Sama seperti Hawa yang diperdaya oleh ular, demikian pun sekarang iblis berusaha memperdaya manusia dengan percintaan dunia. Pernyataan TUHAN Yesus bahwa manusia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan (Matius 6 : 24) juga berarti bahwa kita tidak dapat mengarahkan hasrat kita kepada dua objek. Orang yang mendua hati tidak akan memperoleh apa-apa dari TUHAN (Yakobus 1 : 7-8). Di sini kita diperhadapkan dengan pilihan : Makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Keluarga untuk TUHAN atau TUHAN untuk keluarga? Bisnis untuk TUHAN atau TUHAN untuk bisnis? Kesenangan hidup untuk TUHAN atau TUHAN untuk kesenangan hidup?

Agar menjadi sahabat-NYA lah TUHAN mengajar kita untuk rela kehilangan nyawa (Matius 16 : 25). Kata "nyawa" di sini sebetulnya adalah jiwa (psukhe). Jadi arti ayat ini sebetulnya adalah, kalau manusia mengisi jiwanya dengan hasrat duniawi, ia akan kehilangan jiwanya, dan rohnya pun akan ikut terseret ke neraka. Tetapi kalau jiwanya diisi dengan hasrat mengingini TUHAN, jiwanya akan diselamatkan, dan rohnya ikut terseret ke surga. Di neraka, jiwa yang memiliki kesadaran, pikiran, perasaan dan kehendak tidak lagi dapat berkreasi, alias mati. Tetapi di dalam kerajaan Surga di mana ada kehidupan, jiwa dapat berkreasi dan berkembang seindah-indahnya dalam kekekalan untuk mengelola langit baru dan bumi yang baru. Dengan cemburu TUHAN menghendaki jiwa yang indah, yang telah diwarnai dengan Firman Kristus, dapat abadi bersama dengan DIA di Kerajaan-NYA.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger