Kamis, 22 April 2010
Bacaan : Lukas 13 : 23-27
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
Tanpa disadari banyak orang Kristen memelihara suatu kesalahan besar selama bertahun-tahun : Mereka merasa sudah memiliki keselamatan dari TUHAN, padahal belum. Mereka berpikir bahwa keselamatan itu murahan atau gampangan. Inilah yang menyebabkan banyak orang Kristen yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang menuju kebinasaan. Dalam hal ini, kalau seseorang tidak sungguh-sungguh mengoreksi diri dan membawanya di hadapan TUHAN, ia akan terhilang untuk selama-lamanya.
TUHAN Yesus menyatakan bahwa untuk masuk Kerajaan Surga seseorang harus berusaha masuk pintu yang sempit. TUHAN Yesus berkata, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab AKU berkata kepadamu : Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (ayat 24). Ini mengisyaratkan dengan jelas bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, seseorang harus melewati perjuangan.
Jadi ini berbeda dengan pandangan banyak orang selama ini bahwa masuk surga itu sesuatu yang mudah, tidak harus dengan perjuangan. Sangat menyedihkan bahwa banyak pengkhotbah mengajarkan bahwa ke Surga itu mudah, karena anugerah TUHAN tersedia bagi orang berdosa dan TUHAN yang penuh kasih tidak menghendaki seorang pun binasa.
Memang benar bahwa TUHAN yang penuh kasih itu menyediakan anugerah bagi orang berdosa. Tetapi soal anugerah ini harus diluruskan. Anugerah tidak menghilangkan tanggung jawab dan respons yang benar, yang harus dinyatakan oleh seseorang demi menyambut anugerah keselamatn itu. Kalau seseorang tidak sungguh-sungguh memberi diri diselamatkan, maka bukan tidak mungkin karya keselamatan ALLAH yang disediakan bagi orang berdosa sia-sia bagi orang itu. Memberi diri diselamatkan berarti rela tunduk kepada-NYA, serta terus berjuang masuk pintu yang sempit itu. Begitu sempitnya pintu itu, sehingga dosa dan kedagingan kita tak dapat kita bawa kalau kita mau memasukinya. TUHAN memang mengasihi orang berdosa, tetapi kalau kesempatan yang disediakan TUHAN untuk orang berdosa disia-siakan, maka keselamatan tidak menjadi bagian orang itu. Kepadanya TUHAN akan berkata, "AKU tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-KU, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan"
0 komentar:
Posting Komentar