RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Yang Diurapi

Renungan Harian Virtue Notes, 23 Juli 2011

Yang Diurapi



Bacaan: Kisah Para Rasul 2: 36


2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."



Kata “Kristus” berasal dari bahasa Yunani Χριστός (Khristós) yang berarti “Yang Diurapi”. Ini merupakan terjemahan dari kata Ibrani מָשִׁיַח (Mâshîyakh), Mesias. Kata Mâshîyakh berakar dari מָשַׁח (mâshakh), yang artinya “mengurapi” atau “mengolesi dengan minyak atau sejenisnya”.


Dalam budaya bangsa Israel, biasanya yang diurapi adalah raja (1Sam. 16:13), imam (Kel. 28:41) dan nabi (1Raj. 19:16). Dalam Perjanjian Lama kita menemukan kisah Saul yang diurapi sebagai raja (1Sam. 10:1), tetapi gagal sebagai raja karena tidak taat kepada Allah. Kekuasaannya dipindahkan Allah kepada orang lain. Berbeda dengan Daud, yang diurapi sebagai raja dan berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai raja dengan baik.


Kalau Yesus disebut sebagai Kristus, itu karena Ia menggenapi nubuat mengenai Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama (Yoh. 1:45). Ia memiliki pengurapan itu, sebab Ia bertugas sebagai raja (2Ptr. 1:16), imam besar (Ibr. 4:14) dan nabi (Mat. 13:57).


Persoalannya adalah, bisakah Yesus disebut sebagai “Yang Diurapi” seandainya Ia gagal dalam tugas yang diemban-Nya dari Bapa di Surga? Tentu tidak. Hanya oleh kesediaan-Nya memikul dosa untuk pendamaian umat manusia dengan Allah, Ia menjadi imam besar untuk selama-lamanya di hadapan Allah Bapa (Ibr. 7:27). Kebangkitan-Nya dari antara orang mati membuktikan bahwa Ia sungguh-sungguh Yang Diurapi. Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menyatakan Ia telah “menerima segala kuasa di Surga dan di bumi” (Mat. 28:18), dan kemudian Alkitab menyatakan bahwa setelah kenaikan-Nya, Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa di Surga (Mrk. 16:19). Ketika Petrus dipenuhi Roh Kudus, Ia menyatakan bahwa Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus).


Jadi, perjuangan Tuhan Yesus untuk menjadi Kristus adalah perjuangan yang sangat luar biasa. Ia tidak otomatis menjadi Yang Diurapi yang berkemenangan; Ia harus merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib. Ketaatan-Nyalah yang menyebabkan Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus semua makhluk bertekuk lutut (Flp. 2:10, 11).Kalau Tuhan kita Yesus harus berjuang sampai mati dalam ketaatan untuk menjadi Kristus, kita yang disebut Kristen atau pengikut Kristus harus juga berjuang sampai mati dalam ketaatan kepada Bapa. Tanpa ketaatan seperti Kristus, tidak layak kita disebut Kristen.



Yesus membuktikan diri-Nya Kristus sebab menjalankan kehendak Bapa dengan taat. Kita membuktikan diri kita Kristen bila meneladani ketaatan-Nya.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger