Renungan Harian Virtue Notes, 9 Juli 2011
Ukuran Kekayaan Kristus
Bacaan: Efesus 2: 6-9
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Rasul Paulus menyebutkan bahwa Allah memberitakan kekayaan yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya kepada kita dalam Kristus Yesus. Kata “kekayaan” dalam ayat ini tidak boleh dipahami sebagai kekayaan duniawi seperti uang dan harta benda, sebab Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa diri-Nya sendiri pun bahkan tidak memiliki tempat untuk “meletakkan kepala-Nya” (Mat. 8:20). Ini menunjukkan bahwa Ia miskin secara jasmani.Kekayaan duniawi sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai spiritual dan iman kita kepada Kristus.
Kekayaan Kristus juga tidak dapat diukur oleh kehormatan manusia atau segala sesuatu yang dianggap sebagai nilai lebih di mata manusia. Ingat, Firman Tuhan menyatakan bahwa apa yang dikagumi manusia dibenci oleh Allah (Luk. 16:15). Tuhan Yesus lahir dari perawan Maria yang masih berstatus tunangan. Ini bisa menimbulkan fitnah keji, seakan-akan kehamilannya hasil hubungan gelap. Ayahnya di bumi hanya tukang kayu. Matinya pun di kayu salib, disamakan dengan penjahat berkaliber berat. Di mata manusia tidak ada keindahannya sama sekali. Jadi ukuran yang digunakan manusia sebagai suatu nilai, tidak dapat dikenakan kepada kekayaan Kristus yang tidak terduga.
Kekayaan Kristus yang tidak terduga tersebut menunjukkan pengenalan akan Kristus, hikmat dan kebenaran-Nya serta mengalami damai sejahtera untuk mencapai kesempurnaan karakter seperti Kristus. Kekayaan Kristus adalah berkat keselamatan, yaitu mengalami hasil dari usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya (ay. 8).
Dengan demikian orang yang memiliki kekayaan Kristus hidupnya akan mengalami perubahan secara total dalam memandang dunia ini, sehingga nilai-nilai yang dunia tawarkan—hiburan dunia, kekayaan materi, lawan jenis, karier, studi, kehormatan dan lain sebagainya—akan menjadi pudar dan tidak berarti sama sekali dibandingkan dengan nilai kekayaan Kristus yang dimilikinya. Cara memandang dunia dengan ukuran kekayaan Kristus akan mengakibatkan seseorang merubah gaya hidupnya secara signifikan. Keselamatan yang dinyatakan dalam perubahan gaya hidup inilah anugerah yang tidak bisa diberikan oleh siapa pun, sebab hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14:6; Kis. 4:12). Perubahan tersebut membuktikan bahwa hanya Tuhan Yesus sajalah Anak Allah yang menyelamatkan. Maka jangan sia-siakan anugerah Tuhan yang begitu besar selagi ada kesempatan.
Keselamatan di dalam Kristus adalah kekayaan yang membuat kita melihat dunia ini menjadi “miskin” dan “pudar keindahannya”.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar