Renungan Harian Virtue Notes, 13 Juli 2011
Tambang Yang Terbuka
Bacaan: Pengkhotbah 12: 1-7
12:1 Ingatlah
12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya
12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
12:7 dan debu kembali
Manakala seseorang mulai mengecap kekayaan Kristus yang tak terbatas dan tak terusut, maka kekayaan dunia menjadi tidak semanis sebelumnya. Dalam pertumbuhannya, ketika kita semakin dalam menikmati kekayaan Kristus maka kita akan sampai kepada titik dimana kekayaan dunia menjadi tidak manis sama sekali bagi diri kita; tetapi diri kita menjadi manis bagi Tuhan, maksudnya Tuhan kini telah memandang bahwa kita dengan tulus hati mempersembahkan hidup kita untuk kepentingan-Nya tanpa batas.
Kekayaan Kristus itu dapat diumpamakan sebuah tambang yang terbuka untuk umum dan dapat dieskplorasi dan digali oleh siapa saja, namun tidak pernah habis digali. Siapa pun yang dengan tekun mengeksplorasi dan menggalinya akan menemukan kandungan emas dan berbagai mineral berharga lain dari dalamnya. Eksplorasi dan penggalian itulah harganya. Seberapa tekun kita menggali, sebanyak itu kekayaan Kristus akan kita temukan dan peroleh. Tuhan menghendaki kita untuk menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Pergunakanlah dengan maksimal setiap potensi dan kemungkinan yang kita miliki untuk meraih dan menemukan kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Dengan ketekunan yang konsisten, kita akan menjadi kagum terhadap pengenalan kita akan Kristus, hikmat, kebenaran, damai sejahatera dan perubahan karakter seperti Kristus yang bisa kita capai dan alami.
Ini tentu tidak bisa hanya diajarkan hanya melalui khotbah. Memang Firman Tuhan mutlak harus diajarkan, tetapi pengalaman bersama Tuhan harus dialami sendiri secara langsung oleh kita. Konkretnya, jikalau kita sungguh-sungguh ingin memiliki kekayaan Kristus, maka kita harus membenahi diri dalam segala aspek hidup kita, mulai dari disiplin mengatur waktu, disiplin dalam pekerjaan, keuangan pribadi dan sebagainya. Fokus hidup kita harus diarahkan kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Kita juga tidak boleh memberhalakan kekayaan dunia. Penghargaan terhadap nilai-nilai kekayaan dunia sama seperti yang dilakukan anak-anak dunia akan merusak bangunan berpikir kita. Cinta terhadap kekayaan dunia dan kehausan akan kehormatan manusia menutup mata rohani kita untuk dapat melihat atau menemukan kekayaan Kristus. Dari diri kita sendiri, kita harus disiplin dan konsisten membangun keyakinan yang kokoh bahwa kekayaan Kristus adalah pilihan terbaik dan satu-satunya dalam kehidupan ini. Untuk itu kita harus berani mengorbankan apa pun.
Mari mempergunakan potensi untuk meraih kekayaan Kristus yang tidak terduga.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar