Renungan Harian Virtue Notes, 21 Juli 2011
Jangan Mencurigai Tuhan
Bacaan: Galatia 5: 24
5: 24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
Mengapa tidak banyak orang yang berani sungguh-sungguh bertobat dan mengenakan kebenaran Firman Tuhan sebagai gaya hidupnya? Sebab bertobat dan mengenakan hidup yang baru sama seperti seseorang yang mau mengakhiri kehidupan ini. Mengapa tidak banyak orang yang mau bertobat dan hidup dalam kesucian Tuhan? Sebab mereka takut kurang bahagia, takut kurang bisa menikmati hidup, bahkan curiga bahwa Tuhan akan menyingkirkan segala kesenangan hidup mereka. Ini adalah pikiran yang keliru! Semua itu adalah tipu muslihat kuasa kegelapan yang telah mencemari ajaran Kristen selama ini.
Keadaan ini seperti seorang anak yang diajak orang tuanya ke taman bermain. Si ayah bermaksud menyenangkan anaknya dengan suatu wahana permainan, tetapi anaknya takut. Ayahnya sudah memberi contoh dengan menaiki wahana permainan tersebut dan mendorong anaknya untuk mencobanya, tetapi si anak tetap berkeras tidak mau, bahkan takut dan mencurigai ayahnya hendak membahayakan dirinya.
Orang yang terus memiliki kecurigaan semacam itu sesungguhnya orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Ia tidak sungguh-sungguh mau mengikut Tuhan Yesus. Orang yang di ambang kematian takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi di balik kematiannya. Demikian pula dengan orang yang mau bertobat, ia takut karena tak tahu bagaimana hidup yang akan dijalani sebagai petobat. Orang yang takut bertobat dan hidup dalam kesucian adalah orang yang takut menghadapi kematian, tetapi orang yang mau bertobat dan hidup dalam kesucian pasti tidak takut menghadapi kematian. Baginya, kematian adalah bagian hidup yang telah dijalani, sebab dengan belajar mematikan keinginan daging dan keduniawiannya, ia telah belajar mati.
Jangan sampai saat waktu hidup kita habis, kita tidak pernah memasuki gaya hidup baru sebagai anak-anak Allah. Jangan mencurigai Tuhan dengan pikiran jahat seolah-olah Ia mau merenggut kebahagiaan kita. Jangan memandang Tuhan kejam, otoriter dan semau-maunya sendiri. Memang Allah kita adalah Tuhan Semesta Alam yang berdaulat dan menghendaki kita mengambil langkah pertobatan. Tetapi semua itu demi keselamatan dan kebahagiaan kita, umat yang sangat dicintai-Nya. Tuhan tidak mencari keuntungan apa-apa; kitalah yang akan diuntungkan. Mengapa kita menolak? Oleh sebab itu melangkahlah untuk mulai bertobat dan memasuki hidup baru dalam Tuhan. Kematian harus dimulai sejak kita masih hidup di bumi ini: menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kita harus belajar mati sejak masih hidup, yaitu menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar