Renungan Harian Virtue Notes, 31 Juli 2011
Perbuatan Besar Macam Apa?
Bacaan: 2 Tesalonika 2: 9-12
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
iblis berusaha memberikan pemahaman yang salah mengenai “perbuatan besar” sebagai ciri umat pilihan yang dimaksud dalam 1Ptr. 2:9. Iblis membodohi orang-orang sehingga mengartikan perbuatan besar sebagai mukjizat, yang tentu menyangkut masalah ekonomi, kesehatan, keluarga dan lain sebagainya.
Banyak orang Kristen tertipu dengan mengira mukjizat hanya dapat dilakukan oleh Allah, padahal fenomena yang sama telah dimiliki juga oleh banyak aliran kepercayaan dan agama. Tidak sedikit agama lain juga menunjukkan bahwa allah mereka membuat umatnya makmur.
Mengenai kesembuhan dan mukjizat, ada tokoh-tokoh spiritual yang mendemonstrasikan keajaiban di depan mata banyak orang. Seorang sahabat penulis pernah menyaksikan secara langsung keajaiban yang luar biasa termasuk penyembuhan supranatural yang dilakukan oleh seorang tokoh spiritual non-Kristen. Contoh sejenis, dewasa ini ada pula acara di salah satu stasiun TV swasta yang menampilkan upaya pemulihan rumah tangga yang bermasalah. Ternyata mereka mampu melakukannya dengan cukup memukau, sehingga acara ini digemari oleh banyak orang.
Alkitab jelas mengatakan bahwa Iblis dapat mengerjakan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu (ay. 9). Disebut “palsu” sebab Iblis berbohong dengan membuat mukjizat itu seolah-olah datang dari Allah, padahal tidak. Tipu dayanya membuat banyak orang binasa sebab tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka (ay. 10).
Dari penjelasan ini nyata sudah bahwa banyak orang non-Kristen tidak merasa perlu menerima Tuhan Yesus, sebab mereka sendiri merasa sudah memiliki allah yang bisa mendemontrasikan kuasanya. Banyak juga orang yang menjadi Kristen hanya karena mengalami mukjizat yang memberikan pemenuhan kebutuhan jasmaninya, tidak tergiring menjadi umat Kerajaan Surga yang benar. Biasanya mereka hanya menjadi anggota gereja, tetapi tidak menjadi pengikut Kristus yang benar. Bagi mereka, kuasa dan kebaikan Tuhan Yesus harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya keuntungan pribadi mereka. Sungguh mereka oportunis dan manipulatif.
Mengalami mukjizat dan kuasa Tuhan tidak boleh dijadikan motivasi dalam mengikut Yesus. Peragaan kuasa Tuhan tidak cukup berpengaruh untuk menyelamatkan jiwa orang berdosa. Kalau kita mau menjadi orang Kristen sejati, motivasi kita adalah hidup sepenuhnya bagi Kristus saja. Pertanyaan kita adalah, “Bagaimana Tuhan dapat memanfaatkan aku? Bagaimana aku dapat berguna bagi Tuhan?”
Perbuatan besar Tuhan adalah keselamatan bagi orang-orang yang bermotivasi untuk hidup sepenuhnya bagi Kristus saja.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.