RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Tidak Memanjakan

Renungan Harian Virtue Notes, 8 Januari 2011

Tidak Memanjakan



Bacaan: Ibrani 12: 5-9


12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?



Banyak orang berpikir bahwa setelah menjadi orang Kristen, berarti masalah-masalah hidupnya akan diangkat oleh Tuhan, sehingga ia bisa hidup tanpa masalah, sebab Tuhan berjanji memberi kelegaan kepadanya. Ini pikiran yang salah.


Hidup di dunia ini tidak boleh tidak ada masalah. Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat. 6:34), berarti setiap hari ada masalahnya sendiri. Hidup tanpa masalah dalam dunia ini pasti membuat seseorang tidak merindukan Kerajaan-Nya.


Tuhan menjadikan dunia ini tempat pelatihan atau sekolah kehidupan bagi kita dan sarana pengujian apakah kita sungguh-sungguh mau berbakti kepada Tuhan. Kalau seseorang tidak memiliki masalah pribadi, berarti ia harus memikul masalah Tuhan. Masalah Tuhan adalah rencana-Nya menyelamatkan umat manusia, sebab Ia tidak menginginkan roh manusia yang diberikan-Nya terseret ke neraka (Yak 4:5). Jadi kalau seseorang tidak memiliki masalah pribadi, itu berarti kepercayaan untuk memikul salib. Tuhan Yesus sendiri tidak memiliki masalah. Tuhan datang ke dunia untuk memikul salib kita. Tuhan Yesus datang mencari masalah. Bukan masalah dirinya sendiri, melainkan masalah kita.


Manakala kita bergumul dengan masalah hidup kita, Tuhan mengajar kita untuk bertanggung jawab dalam hidup ini dan mengembangkan diri kita sebagai anak-anak Allah melalui berbagai masalah kehidupan yang dialaminya. Masalah-masalah dalam kehidupan ini merupakan sarana Tuhan membentuk kita (Rm. 8:28).


Sebagai anak-anak Allah, Ia akan menghajar dan mencambuk kita melalui masalah-masalah kehidupan (Ibr. 12:6). Tanpa itu, Ia tidak bisa mendidik dan membentuk kita. Dengan demikian, masalah-masalah dalam kehidupan ini merupakan berkat Tuhan yang “terselubung”.


Tuhan bukan pribadi yang memanjakan anak-anaknya dengan kemudahan-kemudahan hidup yang membuat anak-anak-Nya terlena dalam kehidupan ini sehingga menjadi mangsa empuk kuasa kegelapan. Pengajaran yang mengajarkan bahwa Tuhan akan sangat mudah mengangkat masalah kita bukanlah pengajaran dari Tuhan. Jadi, kalau hari ini kita memiliki masalah, kita harus belajar bertanggung jawab menanggulanginya dengan segenap kemampuan yang Tuhan berikan.


Bila ada hal-hal yang terjadi diluar kesanggupan kita, Tuhan pasti menopang dan menolong. Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, sebab sesuai janji-Nya, Ia akan menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman.



Tuhan tidak memanjakan kita dengan kemudahan hidup, sebab itu menjadikan kita mangsa empuk kuasa kegelapan.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger