Renungan Harian Virtue Notes, 6 Januari 2011
Népios
Bacaan: Matius 11: 25-27
11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Undangan kelegaan atau perhentian dalam Mat. 11:28 diawali Tuhan Yesus dengan doa yang dinaikkan-Nya kepada Bapa di Surga. Pada intinya doa itu memuat ucapan syukur, karena Bapa berkenan menyatakan sesuatu kepada “orang-orang kecil”. Apakah “sesuatu” itu?
Itulah kebenaran yang membuat umat pilihan dapat mengenal Bapa dan Anak (Tuhan Yesus Kristus) seutuhnya. Mengenal Bapa dan Anak bukan mengenal nama-Nya semata-mata, tetapi mengenal pribadi-Nya; memahami pikiran-pikiran-Nya. Apa gunanya mengenal nama-Nya tetapi tidak mengenal pribadi-Nya?
Dewasa ini muncul perdebatan mengenai siapa nama Tuhan Semesta Alam. Perdebatan tersebut dipicu oleh pandangan, bahwa sebutan “Allah” untuk Pribadi yang menciptakan langit dan bumi adalah nama salah satu dewa atau ilah sesembahan orang Arab. Perdebatan itu membuahkan perpecahan dalam beberapa gereja, dan konflik tingkat kecil sampai besar di antara para pendeta. Nama memang bisa penting karena mewakili si pemilik nama, tetapi yang harus lebih utama untuk diperhatikan adalah apakah kita mengenal Pribadi yang menciptakan langit dan bumi ini; apakah kita mengenal pribadi Bapa dan Anak yang diutus-Nya. Kalau kita memperhatikan hal yang utama, maka kita tidak perlu terjebak dalam perdebatan dan perpecahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa yang menerima pengenalan akan Bapa dan Anak adalah mereka yang disebut-Nya sebagai “orang-orang kecil”. Maksudnya orang-orang sederhana yang mau menerima-Nya sebagai Juruselamat dengan rendah hati. Dalam teks aslinya, kata “orang-orang kecil” disini adalah νήπιος (népios) yaitu anak-anak di bawah usia tujuh tahun. Népios berasal dari νή- (né-) ‘tidak’ dan ἔπος (épos) ‘kata’, jadi artinya “anak-anak yang belum/tidak banyak bicara”, atau “orang-orang yang berpikir sederhana” (simple-minded person). Lawan katanya adalah “orang bijak dan pandai”, yaitu mereka yang merasa sudah memiliki sesuatu dalam dirinya sehingga tidak merasa memerlukan sesuatu dari Tuhan.
Pernyataan Tuhan Yesus mengenai “orang-orang kecil” ini mengisyaratkan kepada kita bagaimana cara menerima kelegaan dalam Mat. 11:28 itu, atau siapa yang dapat menerima kelegaan tersebut. Yang bisa menerima kelegaan adalah orang-orang yang dengan rendah hati mau mengosongkan bejana hatinya dan memberi dirinya diisi kebenaran Tuhan; orang-orang yang senantiasa haus dan lapar akan kebenaran (Mat. 5:6), yaitu mereka yang berusaha mengerti pikiran Tuhan.
Yang bisa menerima kelegaan adalah orang-orang yang dengan rendah hati mau memberi dirinya diisi kebenaran Tuhan.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar