Renungan Harian Virtue Notes, 2 Januari 2011
Jangan Tidur Lagi
Bacaan: Filipi 1: 27-30
1:27. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
1:28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
1:30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.
Pernahkah kita benar-benar berperkara dengan Tuhan, apakah kita sungguh-sungguh telah termasuk manusia yang berdiri di pihak Tuhan atau tidak? Apakah kita sungguh-sungguh telah mengabdi kepada Tuhan atau tidak? Periksalah diri dengan jujur, apakah kita benar-benar telah mengabdi kepada Tuhan dan melayani-Nya atau belum.
Kita menjadi orang percaya, kita menjadi anak-anak-Nya tidak hanya untuk menerima fasilitas berkat-Nya—dari berkat jasmani sampai keselamatan kita—tetapi kita dipanggil untuk menderita bersama-sama dengan-Nya. Seperti Paulus, sosok manusia yang benar-benar tergolong orang yang mengabdi kepada Tuhan, Tuhan menghendaki agar kita memiliki pergumulan yang sama. Kehidupan seperti itulah yang dikatakan berpadanan dengan Injil (ay. 27), sebab Injil yang merasuki seseorang akan menjadikannya seorang pejuang bagi Kristus. Jadi bila kita belum tampil sebagai pejuang Kristus yang tak gentar menghadapi seteru Kristus, kita belumlah dirasuki jiwa injil yang benar.
Bukankah Yesus mengatakan Injil seperti ragi (Mat. 13:33)? Seperti ragi mengubah tepung terigu secara radikal, Tuhan juga menginginkan kebenaran-Nya mengubahkan anak-anak-Nya menjadi pejuang-pejuang Injil, pejuang kebenaran, pejuang bagi Kristus. Bila tidak demikian ,maka Injil yang diterima pasti salah. Tidak ada orang yang menerima Injil yang benar tidak menjadi pejuang bagi Kristus.
Apabila kita tidak berdiri di pihak Kristus, berarti kita berdiri di pihak lawan (Mat. 12:30). Kalau kita mengaku Kristen berarti sudah merupakan keharusan bagi kita untuk melayani Tuhan bagi kepentingan-Nya. Orang Kristen dewasa berpendirian bahwa ia tidak berhak menuntut Tuhan, tetapi Tuhanlah yang berhak menuntutnya, sehingga dalam berurusan dengan Tuhan, ia hanya mau melayani Tuhan. Sebagai orang-orang yang telah ditebus, kita hidup bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk hidup bagi Dia yang sudah menebus kita.
Dalam hal ini Tuhan Yesus menunjukkan otoritasnya sebagai Raja. Ia menuntut ketegasan kita, kepada siapa kita bersekutu dan untuk siapa kita hidup. Banyak orang Kristen yang tidak hidup serius melayani Tuhan, mereka seperti orang-orang yang tidur. Mereka dibuat Iblis kehilangan arah hidup Kekristenannya. Mereka tidak serius memikirkan perkara-perkara abadi dan tidak berniat bekerja untuknya. Allah sering membuat kejutan-kejutan agar kita siuman. Kalau Ia sudah membangunkan kita, hendaknya kita jangan tidur lagi.
Kita harus berdiri di pihak Tuhan, sekalipun dalam pergumulan kita harus menderita.
0 komentar:
Posting Komentar