Renungan Harian Virtue Notes, 18 April 2011
Hidup Menurut Roh
Bacaan: Galatia 5: 1-6
5:1. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
5:5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Mungkin selama ini kita berpikir, sesudah percaya kepada Tuhan Yesus, otomatis kita sudah tidak bisa dikuasai lagi oleh Iblis dan dosa. Sesungguhnya tidak sesederhana itu, sebab kemerdekaan dalam Kristus adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab.
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa Kristus sudah memerdekakan kita, berarti kita harus sungguh-sungguh merdeka, dan untuk tetap hidup dalam kemerdekaan itu, kita harus hidup terlepas dari cengkeraman kuasa dosa sama sekali, tidak mau diperhamba lagi olehnya (ay. 1).
Pembebasan Tuhan Yesus atas kita dari cengkeraman Iblis dan dosa memanggil kita untuk hidup menurut roh. Bagi umat Perjanjian Baru, hidup menurut roh mutlak harus dilakukan, sebab orang yang hidup menurut daging tidak mungkin memperoleh perkenanan Allah (Rm. 8:8).
Hidup menurut daging bukan berarti selalu melakukan dan menghasilkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum moral yang berlaku di masyarakat. Orang yang hidup menurut daging tidak selalu hidup tidak beradab dan tidak mengenal norma manusia. Melalui pendidikan moral, agama dan berbagai filsafat yang baik bisa menghasilkan manusia yang baik pula.
Hukum Taurat itu baik, tetapi tetap saja bersifat daging. Manusia yang berusaha melakukan hukum Taurat akan menjadi manusia yang baik, tetapi masih hidup menurut daging, sebab jika kita mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat, kita hidup di luar anugerah Allah (ay. 4).
Karena itu hidup menurut roh adalah hidup mengikuti Roh (Gal. 5:25), yaitu kehidupan di dalam anugerah Allah, yang bisa mencapai kesucian yang diinginkan Bapa, yaitu berkarakter Kristus. Orang yang hidup menurut roh dapat memiliki kembali keberadaan seperti sebelum manusia jatuh dalam dosa, dan dapat didewasakan hingga sempurna.
Jadi jangan sia-siakan anugerah Tuhan agar kita bisa hidup menurut roh. Ini tidak bisa dilakukan oleh umat Perjanjian Lama, sebaik apa pun mereka. Umat Perjanjian Lama tidak dipanggil untuk sempurna; panggilan untuk sempurna hanya bagi kita yang hidup pada zaman Perjanjian Baru. Itulah sebabnya mengikut Tuhan Yesus bukan sesuatu yang mudah. Justru setelah menjadi orang percaya, hidup kita menjadi terasa lebih berat, karena harus belajar hidup menurut roh. Tetapi sekalipun berat di dunia ini, kita memperoleh pembenaran yang kita harapkan (ay. 5).
Hidup menurut roh adalah hidup mengikuti Roh, sehingga kita bisa mencapai kesucian yang diinginkan Bapa.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar