Renungan Harian Virtue Notes, 26 April 2011
Dua Konsep Besar
Bacaan: Lukas 4: 5-8
4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Di dalam kehidupan ini hanya ada dua konsep besar, yaitu konsep Allah dan konsep Iblis. Yang satu adalah kebenaran, yang lainnya dusta. Inilah bedanya keselamatan dari Tuhan dan keselamatan palsu dari Iblis. Setiap manusia harus menentukan pilihannya. Tidak seorang pun yang bisa berpijak di dua wilayah, sebab Tuhan berkata, “Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku” (Luk. 11:23).
Keselamatan palsu dari Iblis bersifat untuk hari ini dan sementara; keselamatan dari Tuhan terfokus pada kehidupan yang akan datang dan kekal. Keselamatan palsu dari Iblis bersifat kesenangan lahiriah kedagingan; keselamatan dari Tuhan tidak terfokus kepada makan dan minum, tetapi kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm. 14:17). Iblis selalu saja mengupayakan kesenangan lahiriah manusia di bumi ini agar manusia dapat melupakan Allah. Dengan membuat hidup manusia di bumi ini menjadi nyaman senyaman-nyamannya, manusia akan meninggalkan Tuhan dan rencana-Nya.
Ini terbukti dengan apa yang terjadi saat Iblis mencobai Tuhan Yesus. Iblis menawarkan keindahan dunia ini. Kalau bukan Yesus, banyak orang yang mengalami pencobaan seperti itu pasti jatuh, sebab manusia memang mencintai dunia dan mengejar keadaan nyaman di dunia. Tanpa sadar bahwa ia jatuh ke dalam perangkap Iblis agar ia menikmati dunia hari ini tanpa Tuhan. Dan seperti Iblis berkata, “Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu,” orang yang terikat dengan dunia ini sama dengan menyembah Iblis.
Maka kita harus senantiasa berjaga-jaga, agar kita tidak merasa nyaman dalam kehidupan ini sampai-sampai kita tidak merasa memerlukan siapa-siapa, bahkan Tuhan sendiri. Ini keadaan gawat yang harus diwaspadai, sebab dalam diri manusia memang ada hasrat seperti ini, yaitu percintaan dunia.
Keselamatan yang sesungguhnya dari Yesus adalah di langit dan bumi baru, seperti sabda-Nya, “Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal” (Yoh. 14:2). Berapa banyak dari kita yang merindukan rumah Bapa? Iblis membuat Rumah Bapa menjadi tidak menarik, karena rumah “bapa yang lain”—yaitu Iblis—di bumi ini dirasa lebih nyaman. Itulah tawaran keselamatan palsu dari Iblis.
Mari kita berpikir bahwa kenyamanan hidup yang kita harapkan bukanlah di bumi ini, melainkan di langit dan bumi yang baru, di Kerajaan Bapa di Surga nanti. Untuk ini kita harus terus melatih diri bagaimana hidup dalam kesederhanaan, merasa puas dengan apa yang ada.
Kenyamanan hidup yang kita harapkan bukanlah di bumi ini, melainkan di langit dan bumi yang baru, di Kerajaan Bapa nanti.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar