RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Mencari Pengakuan Manusia

Renungan Harian Virtue Notes, 14 Oktober 2011

Mencari Pengakuan Manusia



Bacaan: Amsal 3: 9; 1 Korintus 6: 20


Amsal 3: 9

3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,


1 Korintus 6: 20

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!



Hal lain yang menandai penghormatan kita kepada Tuhan adalah penghargaan terhadap diri kita sendiri. Kita menghargai diri kita sendiri dengan tidak sepantasnya manakala kita menganggap diri kita layak untuk dipuji dan disanjung. Memang hasrat menjadi manusia yang terhormat, dianggap penting dan pantas diistimewakan merupakan irama yang hampir tidak bisa dibuang dalam jiwa manusia.


Paling tidak setiap orang membutuhkan bahkan menuntut pengakuan dari orang lain. Pengakuan ini suatu hal yang sangat relatif, maksudnya masing-masing orang memiliki standar pengakuan sendiri. Contohnya, seorang pegawai mungkin tidak meminta penghargaan yang tinggi dari orang-orang yang kedudukannya lebih tinggi darinya, tetapi ia menuntut penghargaan dari orang-orang yang kedudukannya lebih rendah. Contoh lain, orang mungkin tidak meminta penghargaan dari orang yang lebih kaya darinya, tetapi ia menuntut penghargaan dari orang yang kemampuan finansialnya lebih rendah, atau paling tidak sejajar dengan dirinya. Hal ini membuat tuntutan pengakuan itu bergerak sesuai dengan tingkat kedudukan atau kemampuan finansial yang dimiliki. Ketika kedudukan dan kemampuan finansialnya berubah, maka tuntutannya pun juga berubah.


Seharusnya setelah kita menjadi anak Tuhan, maka kita harus berprinsip bahwa segala hal yang ada pada diri kita yang dianggap sebagai nilai lebih di mata manusia—kedudukan, kekayaan, pendidikan, pangkat dan sebagainya—harus digunakan untuk membuat Tuhan yang kita sembah menjadi terhormat di mata orang lain. Inilah yang sejatinya yang disebut sebagai “memuliakan Tuhan”. Itulah sebabnya Alkitab menyatakan agar kita memuliakan Tuhan dengan harta dan memuliakan Tuhan dengan tubuh ini. Memuliakan Tuhan dengan harta maksudnya dengan harta yang ada, kita mengambil bagian dalam penyelamatan umat manusia. Memuliakan Tuhan dengan tubuh berarti kita menggunakan tubuh ini—bekerja dan berkarya dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada—demi mendukung proyek penyelamatan umat manusia. Tentu setelah kita sendiri selamat, artinya kepribadian kita semakin menyerupai Tuhan Yesus.


Tuhan Yesus sendiri tidak menuntut pengakuan dari manusia. Ia merendahkan diri-Nya dan taat kepada Bapa sampai mati di kayu salib. Semua itu dilakukan-Nya demi memenuhi kehendak Bapa yaitu penyelamatan umat manusia. Kalau kita seorang pengikut Kristus yang meneladani-Nya, tentu proyek penyelamatan itu menjadi tugas kita, dan untuk itu pengakuan dari manusia menjadi tidak penting.



Segala hal yang dianggap sebagai nilai lebih di mata manusia harus digunakan untuk membuat Tuhan terhormat di mata orang lain.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger