Renungan Harian Virtue Notes, 1 September 2011
Mendahulukan Kerajaan Allah
Bacaan: Matius 6: 33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Dalam hidup ini kita harus bergumul mengejar target, namun jangan sembarang target. Target yang diinginkan Bapa untuk kita canangkan dan kejar untuk kita penuhi hanyalah satu, yaitu memuaskan hati Bapa. Memuaskan hati Bapa artinya mengerti kehendak Tuhan dengan tepat, dan melakukannya dengan rela dan sukacita.
Tidak ada hal yang bisa kita anggap memuaskan hati kita selain memuaskan hati Bapa. Bagi kita, memuaskan hati Bapa harus menjadi suatu kebutuhan yang selalu mendesak dan penting, sehingga akhirnya hidup kita ditenggelamkan dalam pergumulan memuaskan hati Bapa. Ini adalah pergumulan atau perjuangan yang kudus. Inilah sebenarnya yang dimaksud Tuhan Yesus sebagai “mendahulukan kerajaan Allah dan kebenarannya”. Orang yang masih mencari kepuasan hatinya sendiri belum bisa dikatakan mendahulukan Kerajaan Allah.
Apabila jiwa seseorang yang masih dipenuhi dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, ia tidak akan pernah memiliki kerinduan untuk memuaskan hati Bapa. Hidupnya akan ditenggelamkan dengan mencari dunia dan mengumpulkan harta di dunia. Targetnya adalah target dunia yang terus bermunculan, dari pakaian baru, ponsel baru, mobil baru, rumah baru, perhiasan baru. Belum lagi jika ia terobsesi dengan kehormatan, maka targetnya adalah kedudukan, pangkat dan hal-hal lain yang dianggapnya memberi nilai diri. Sampai pada level tertentu, mereka sudah menjadi mempelai Iblis, bukan mempelai Kristus. Ya, cara inilah yang digunakan Lucifer untuk mempersiapkan mempelai-mempelainya.
Ironisnya, banyak orang yang sedang dipersiapkan Iblis menjadi mempelainya, namun tidak menyadarinya. Mereka merasa hidup wajar, sebab tidak melanggar hukum atau merugikan sesama. Bahkan tak jarang mereka merasa telah mendahulukan kerajaan Allah, sebab mereka menyumbang kegiatan gereja dan kegiatan sosial dalam jumlah besar. Anggapan mereka, mereka telah berkorban untuk Allah, telah memuaskan hati-Nya. Pengertian “mendahulukan kerajaan Allah” telah diisi dengan target yang lain, sebab mereka menganggap, dengan pengorbanan itu maka Allah akan memberikan semua yang mereka targetkan, yang mereka inginkan.
Intinya, mendahulukan kerajaan Allah atau memuaskan hati Bapa bukanlah pada kegiatannya sendiri, sebab manusia yang licik bisa melakukan kegiatan yang tampak rohani dengan tujuan memuaskan keinginannya sendiri. Yang memuaskan hati Bapa adalah bila kita melakukan kehendak-Nya dengan tepat
Tidak ada hal yang bisa kita anggap memuaskan hati kita, selain bila kita bisa memuaskan hati Bapa.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar