RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Konsep Berhala Yang Salah

Renungan Harian Virtue Notes, 24 September 2011

Konsep Berhala Yang Salah



Bacaan: Wahyu 21: 8


21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."



Apakah berhala itu? Biasanya penyembahan kepada berhala dipahami sebagai keterlibatan seseorang kepada okultisme, yaitu hal-hal yang bertalian dengan perdukunan dan mistisisme. Pemahaman ini sangat berbahaya dan menyesatkan, sebab praktik pemberhalaan banyak terjadi dalam kehidupan orang percaya tanpa disadari oleh pelakunya. Banyak dosa pemberhalaan yang dilakukan dalam kehidupan orang Kristen di dunia modern ini tidak berkitan langsung dengan praktek okultisme.


Yang disebut “penyembah berhala” dalam bahasa aslinya adalah idololátres, sementara “penyembahan berhala” adalah idololatría. Kedua kata Yunani ini berasal dari kata ídolon yang berarti “berhala” dan latría yang berarti “berbakti”.


Karena pemahaman yang salah mengenai penyembahan berhala, tak jarang bagi mereka yang melakukan pelayanan pelepasan, sang hamba Tuhan merasa sedang meruntuhkan praktik dosa penyembahan berhala dengan menghancurkan patungpatung, bahkan boneka-boneka. Memang mereka berfokus hanya pada orang-orang yang mempunyai jimat, pernah pergi ke dukun, atau waktu masih kecil pernah diserahkan kepada dewa. Ada hamba Tuhan yang berpendirian bahwa semua patung bahkan lukisan harus dihancurkan, termasuk berbagai karya seni yang indah. Padahal tidak harus demikian, sebab tidak selalu patung itu menjadi obyek pemujaan.


Kalau pemunahan praktik penyembahan berhala hanyalah penghancuran patung-patung, itu adalah pandangan yang sangat dangkal dan sempit. Mungkin para pelayan pelepasan tersebut adalah orang-orang yang ngeroh, tetapi kalau dengan praktik itu mereka merasa sudah membantu orang keluar dari dosa penyembahan berhala, artinya mereka belum diperlengkapi kebenaran yang memperbarui pikiran.


Sesungguhnya semua objek lain di luar Tuhan bisa menjadi berhala, jika orang menjadikannya objek kebaktian. Maka mereka yang patung-patungnya sudah dihancurkan belum tentu tidak lagi terlibat dalam penyembahan berhala. Mereka boleh merasa bebas, tetapi kalau masih sangat mencintai dunia, sesungguhnya mereka masih melakukan penyembahan berhala terus-menerus. Itu menyakitkan hati Bapa. Banyak orang Kristen masih berkeadaan seperti ini, dan sedihnya tidak banyak suara yang mengingatkan mereka terhadap keadaan yang sangat membahayakan ini. Jangan lagi mempunyai konsep berpikir yang sempit. Belajarlah terus mendalami kebenaran Tuhan, agar kita tidak mendurhakai-Nya.



Semua kebaktian kepada objek lain di luar Tuhan, termasuk dunia ini, adalah penyembahan berhala.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger