RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Idolon

Renungan Harian Virtue Notes, 25 September 2011

Idolon



Bacaan: 1 Yohanes 5: 21


5:21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.



Untuk membedah kata asli Yunani mengenai penyembahan berhala idololatría, pertama-tama kita harus memahami kata pertama dalam kata gabungan itu yaitu ídolon.


Ídolon merupakan sumber kata idola atau idol dalam bahasa Inggris. Kata ídolon dapat diartikan “citra” atau “imaji”. Kata ini bisa menunjuk kepada suatu objek seperti gambar atau patung yang menggambarkan dewa-dewa kafir, tetapi juga bisa berarti “duplikat” atau “salinan”. Jadi berbicara mengenai berhala sebenarnya menunjuk kepada suatu duplikat atau salinan. Apa atau siapa yang diduplikasi? Tentu dalam hal ini Tuhanlah yang diduplikasi atau dibuat tiruannya. Maksudnya, dalam kehidupan seseorang ada suatu sosok yang diperlakukan sebagai Tuhan, atau diperlakukan dengan cara yang sebenarnya hanya pantas bagi Tuhan.


Seharusnya Tuhan menjadi obyek pemujaan dan penyembahan satu-satunya dalam kehidupan ini, tetapi tanpa sadar orang menggantikan-Nya dengan sesuatu yang lain. Dikatakan tanpa sadar, sebab mereka merasa telah memuja dan menyembah Tuhan, sebab sudah mengikuti kebaktian, menyanyikan lagu rohani dan melakukan apa yang disebut penyembahan. Jadi, kalau sudah mengikuti liturgi atau mengikuti kebaktian, berarti sudah memuja dan menyembah Tuhan. Itulah sebabnya ada gereja-gereja yang menekankan praktik penyembahan yang luar biasa dalam kebaktian.


Sekalipun seseorang telah bergereja, menyanyikan puji-pujian dan “menyembah” Tuhan—bahkan dengan “bahasa roh”—kalau dalam kehidupan sehari-harinya mereka memperlakukan sesuatu dengan cara yang hanya pantas bagi Tuhan, itu berarti Tuhan telah diduakan. Ada duplikat Tuhan yang menjadi berhala dalam kehidupannya. Demikianlah, banyak orang yang merasa tidak menduplikasi Tuhan secara -sik, artinya tidak memiliki patung yang disembahnya di rumah, tetapi di dalam hatinya ia memiliki “duplikat Tuhan” yang diberhalakan. Duplikat Tuhan itu adalah kekayaan dunia.


Kalau kita masih bersikap mencintai dunia dan kekayaannya, berarti masih ada praktik pemberhalaan dalam kehidupan kita. Segeralah bertobat, sebab segala praktik pemberhalaan seperti ini dibenci oleh Tuhan. Dan waspadalah terhadap pengajaran yang mengagung-agungkan kekayaan dunia, sebab itu manuver pekerjaan Iblis yang sangat cerdas. Tanpa penerangan oleh Firman Tuhan dan kejujuran hati nurani, kita bisa terjerat oleh tipu daya kuasa kegelapan ini.



Berhala bukan hanya patung yang disembah, melainkan juga kekayaan dunia yang menjadi “duplikat Tuhan” bagi banyak orang.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger