RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Pokok Keselamatan

Renungan Harian Virtue Notes, 4 Nopember 2010
Pokok Keselamatan
Bacaan : Ibrani 5 : 7–10

5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10. dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.


Saat kita menerima TUHAN Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat, kita pun dimasukkan ALLAH ke dalam proyek Ilahi. Proyek itu memproses manusia menjadi manusia ALLAH (man of GOD). Tentu hal ini hanya bisa dikerjakan oleh ALLAH sendiri, namun manusia harus memberi diri agar secara aktif digarap oleh TUHAN.

Dalam Ibr. 5:9 mengatakan, “Dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.” TUHAN Yesus telah memberi teladan yang luar biasa; IA taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Setelah IA mencapai kesempurnaan, maka IA pun menjadi pokok keselamatan. Kata “pokok” di sini dalam bahasa aslinya αἴτιος (aítios) yang bermakna “penulis” atau “penggubah”, atau juga berarti “sumber”, “penyebab”.

Setelah menang atas semua godaan dan menang atas maut, TUHAN Yesus dapat menggarap orang percaya menjadi sempurna seperti diri-NYA. Tetapi ini hanya berlaku bagi mereka yang taat. Kata “taat” di sini adalah ὑπακούουσιν (hypakúusin), yang juga bisa berarti “dengar-dengaran” (“mendengarkan dengan penuh perhatian”). Artinya jelas bahwa respons seseorang terhadap anugerah TUHAN itu sangat
penting. Orang yang memberi diri digarap oleh TUHAN Yesus harus dengar-dengaran kepada-NYA, artinya dengan giat belajar segala sesuatu yang diajarkan-NYA.

Proses belajar ini tidak mudah, sebab akan merenggut seluruh kehidupan seseorang. Proses ini tidak bisa menjadi “proyek sambilan”. Ini akan menyita seluruh perhatian dan potensi kita. Semua yang ada pada kita harus dikorbankan dan dipertaruhkan. Tanpa kesediaan untuk melepaskan segala sesuatu, seseorang tidak pernah menjadi pribadi yang bertumbuh menjadi manusia ALLAH (Luk. 14:33). Itulah sebabnya TUHAN Yesus menegaskan bagi orang yang mau mengikut DIA, “Hitunglah dahulu anggarannya” (Luk 14:28). Ini menunjukkan bahwa proyek itu mahal, tidak sembarangan. Kalau kita mau pergi ke suatu tempat yang jaraknya hanya 2 kilometer, biasanya tidak perlu membuat anggaran; tetapi kalau hendak pergi ke benua lain yang berjarak ribuan kilometer, kita harus duduk dulu membuat anggarannya.

Ini menunjukkan bahwa mengiring TUHAN itu berat, menuntut biaya yang sangat tinggi. Kalau kita berani membayar harganya, maka anugerah keselamatan menjadi lengkap dan utuh kita miliki. Kita akan menjadi anak TUHAN yang diubahkan secara luar biasa. Kita menjadi orang yang bermoral TUHAN, melayani DIA dengan segenap hati dan hidup dalam persekutuan dengan-NYA. Inilah tanda yang jelas bahwa kita akan menerima kemuliaan bersama TUHAN Yesus.


Taatlah kepada Yesus sang Pokok Keselamatan abadi, dan sediakan diri kita diproses.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger