Renungan Harian Virtue Notes, 22 Nopember 2010
Merasa Membela, Padahal Musuh
Bacaan: Yohanes 8: 37-43
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
Orang-orang Yahudi yang dikatakan tidak mengerti bahasa Tuhan adalah orang-orang beragama yang sangat serius menyembah YHWH, Tuhan Semesta Alam. Tetapi ternyata mereka adalah agen kuasa gelap, yaitu musuh YHWH. Tragisnya, mereka tidak menyadari keadaan mereka tersebut; mereka merasa sedang membela Tuhan.
Demikian pula kita harus waspada saat merasa membela Tuhan, karena jangan-jangan kita sebetulnya agen Iblis yang ditempatkannya di tengah pelayanan untuk menghambat pekerjaan Tuhan. Untuk dapat menyadari hal ini, kita harus mengerti bahasa Tuhan. Orang yang tidak mengerti bahasa Tuhan tidak akan dapat melayani dengan benar. Cepat atau lambat ia akan menghambat meluncurnya pelayanan ke arah yang benar. Kalau hanya membuat gereja menjadi besar dan terorganisasi dengan baik, ilmu manajemen dan pengalaman manusia dapat menopangnya. Tetapi untuk menciptakan pelayanan yang membuat orang menjadi umat yang layak bagi Tuhan, dibutuhkan pelayan-pelayan yang mengerti bahasa Tuhan.
Orang-orang Yahudi yang menentang Tuhan Yesus ini bukanlah orang kafir. Mereka mengaku Allah sebagai Bapa (ay. 41) dan mengaku keturunan Abraham (ay. 39) sehingga giat dalam beribadah kepada Allah, tetapi mereka tidak memiliki pemahaman yang benar terhadap pekerjaan yang dikerjakan Abraham. Mereka tidak mengerti bahasa Tuhan. Ini harus menarik perhatian kita. Apakah kita yang selama ini menjalankan ibadah agama ini telah diperanakkan oleh Allah, sehingga mengerti bahasa-Nya?
Tanpa mengerti bahasa Tuhan, kita tanpa sadar menjadi musuh Tuhan, seperti orang-orang Yahudi yang berusaha membunuh Yesus. Ini jawaban mengapa ada orang Kristen yang bertahun-tahun menjadi Kristen tetapi tidak mengalami perubahan secara signifikan. Mereka hanya menjadi orang beragama yang taat, dan mungkin juga fanatic dengan agama dan gerejanya, tetapi tidak mengerti perkataan Tuhan. Mereka merasa mengerti, padahal tidak.
Untuk orang-orang yang tidak mengerti perkataan Tuhan, dikhawatirkan sampai stadium tertetu mereka tidak pernah mengenal kebenaran sampai mati. Firman Tuhan tidak mendapat tempat di hati mereka (ay. 37) sebab mereka terikat kuasa percintaan dunia. Memang secara penilaian umum mereka tidak didapati sebagai orang yang pantas di neraka, tetapi di mata Tuhan, mereka pemberontak. Kalau saat ini kita menyadari keadaan kita seperti ini, jangan sia-siakan kesempatan bertobat sekarang juga dan meminta Roh Kudus menerangi pikiran kita.
Mengerti perkataan Tuhan hanya mungkin jika Firman Tuhan ada di hati kita.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar