RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Ciri-ciri Anak

Renungan Harian Virtue Notes, 23 Nopember 2010

Ciri-ciri Anak



Bacaan: Yohanes 8: 44-47

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
8:46. Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
8:47 Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."


Banyak orang Kristen hidup dengan baik berdasarkan standar orang pada umumnya. Mereka berumah tangga dengan baik, usahanya bagus, bukan pembunuh atau pezina. Tetapi mereka tidak mencapai kesucian yang dikehendaki Tuhan; tidak pernah menjadi rohani dalam arti yang sesungguhnya, akibat tidak memahami kebenaran Alkitab. Seseorang disebut rohani dan termasuk anak-anak Allah bila ditandai dengan beberapa hal. Pertama, kerinduannya akan Kerajaan Tuhan. Kedua, kesediaannya melayani Tuhan tanpa batas dengan hati yang mengasihi Tuhan. Dan ketiga, kehidupannya semakin memancarkan pribadi Kristus.

Dalam Yoh. 8:39 Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu anak Abraham, kamu mengerjakan apa yang dikerjakan Abraham.” Yang dikerjakan Abraham adalah meninggalkan cara hidup warisan nenek moyangnya di Ur-Kasdim, dan menujukan perhatiannya kepada langit dan bumi yang baru dengan ketaatannya yang tidak bersyarat. Hal ini ditunjukkan dengan kerelaannya mengorbankan Ishak, anaknya.

Orang harus mengerti dulu apa yang diajarkan dalam kitab suci secara benar, barulah ia memiliki kepekaan untuk berdialog dengan Tuhan setiap saat. Mengerti kehendak Tuhan di sini berarti mengerti apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Oleh sebab proses diperanakkan oleh Allah (Yoh. 1:13) tidak bisa berlangsung dalam sekejap, maka orang percaya bertanggung jawab untuk memberi diri diperanakkan oleh Allah.

Firman Allahlah yang melahirkan kembali seseorang (1Pet 1:23). Dalam hal ini perlu proses. Dari mendengar Firman, lalu memasuki masa “pengeraman”, lalu ada iluminasi-iluminasi sampai “menetas” menjadi pemahaman yang melahirkan iman yang menyelamatkan. Di tingkat ini tak terbendung kerinduannya akan Tuhan dan kesediaannya membela Tuhan. Orang-orang seperti ini akan memburu Firman Tuhan sebagai kebutuhan yang selalu dianggap mendesak (Yoh. 8:47).

Kalau kita pergi ke gereja sekadar menunaikan kewajiban, tetapi tidak suka menyelidiki Alkitab, itu merupakan gejala yang jelas bahwa kita bukan berasal dari Allah. Allah tidak melahirkan kita. Kita merasa diri anak (υἱός, huiós) namun sebetulnya kita berstatus anak yang tidak sah (νόθος, nóthos) (Ibr. 12:8). Maka ciri-ciri utama orang yang masuk dalam proses diperanakkan oleh Allah pasti suka mendengarkan dan mendalami Alkitab, sehingga perkataan dan keinginannya mengikuti Bapa (Yoh. 8:38). Tetapi orang yang diperanakkan oleh Iblis, perkataan dan keinginannya berasal dari Iblis (Yoh. 8:44).


Orang yang berasal dari Allah pasti suka memburu Firman Tuhan.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger