Renungan Harian Virtue Notes, 20 Oktober 2010
Perlombaan Yang Diwajibkan
Bacaan : Ibrani 12 : 1-4
12:1. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
12:4. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan selalu diwarnai dengan berbagai perlombaan, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Biasanya di tempat kita tinggal, pengurus setempat mengadakan lomba karung, lomba memancing, lomba menghias sepeda dan lain-lain. Tapi ada satu perlombaan yang sangat menarik, baik bagi peserta mau pun penonoton. Apakah itu? Lomba panjat pohon pinang. Hadiah-hadiah menarik yang digantung di atas menantang peserta untuk berlomba mencapai puncak, sekalipun batang pohon dilumuri dengan oli yang sangat licin. Siapa bertahan dan kuat, pasti berhasil mendapat salah satu hadiah tersebut, bahkan lebih.
Perayaan kemerdekaan Kristiani kita juga diisi dengan berbagai perlombaan hidup. Penyelenggaranya adalah TUHAN Yesus sendiri, dan kita adalah pesertanya. Syarat untuk menjadi peserta adalah berstatus anak TUHAN, menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat hidup kita. Semua anak TUHAN wajib memasuki perlombaan tersebut, tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya (ay. 1). Namun sayangnya, tidak semua sadar akan hal ini, sehingga mereka lengah dan tidak serius, bahkan mengabaikannya.
Fokus kita harus terus kita arahkan kepada TUHAN Yesus, bukan pada perlombaan atau rintangan yang kita temui dalam kita menjalani perlombaan tersebut. Seperti yang Paulus katakan dalam 1 Kor. 9:24—26, ada fokus yang menjadi tujuan seorang peserta pada saat ia berlari atau bertinju. Pelari atau petinju yang tidak memiliki fokus akan kalah. Demikian juga anak TUHAN yang tidak memiliki fokus yang jelas dalam hidupnya, pasti akan kalah dan tidak mendapat hadiah (Why. 3:21).
Oleh sebab itu kita harus berlari sedemikian rupa sehingga kita selalu berada dalam lintasan yang benar, yaitu kebenaran Firman TUHAN. Tapi sering kali yang menjadi fokus kita adalah rintangan yang kita temui dalam perlombaan tersebut, bukan pada Kristus. Dalam hal ini penulis Surat Ibrani menasihati kita untuk menanggalkan segala beban dan dosa yang merintangi kita dalam menjalani perlombaan tersebut sebelum kita
masuk dalam perlombaan. Pelari tidak mungkin berlari membawa beban, demikian pula anak TUHAN tidak bisa berlari membawa beban dan dosa.
Sudahkah kita menanggalkan beban dan dosa kita? Jika belum, marilah segera kita menanggalkannya, dan dengan penuh disiplin bagaikan atlet berjuang dalam perlombaan hidup untuk menerima mahkota yang disediakan oleh TUHAN bagi kita.
Arahkan fokus kita kepada Kristus dan berjuanglah dalam perlombaan hidup.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar