RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Mengenal Dan Merdeka

Renungan Harian Virtue Notes, 21 Oktober 2010

Mengenal Dan Merdeka


Bacaan : Galatia 5 : 1–6

5:1. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
5:5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.


Jika seseorang berkata bahwa ia mengenal Bapak Presiden, sebenarnya seberapa jauhkah pengenalannya terhadap Bapak Presiden tersebut? Apakah ia sungguh-sungguh mengenalnya seperti seorang bapak mengenal anaknya, atau hanya pernah bertemu dalam suatu kesempatan, berjabat tangan dan berfoto bersama, lalu ia menyatakan bahwa dirinya sudah mengenalnya?

Mengenal kebenaran identik dengan mengenal ALLAH: mengenal pribadi-NYA, mengenal kehendak-NYA, mengerti rencana-rencana-NYA, sebab Yesus adalah Sang Kebenaran itu sendiri. Pengenalan yang bertumbuh karena pergumulan hidup konkret inilah yang membuahkan kemerdekaan. Kenyataannya kita mengenal banyak orang Kristen yang sebenarnya sudah dimerdekakan, tetapi masih terbelenggu dengan
berbagai ikatan. Kemerdekaan yang diakuinya hanyalah mimpi semata-mata. Dalam hal ini harus dipahami ada dua jenis kemerdekaan, yaitu kemerdekaan pasif dan kemerdekaan aktif.

Kemerdekaan pasif adalah kemerdekaan yang kita terima dari Yesus yang membuat kita selamat; kemerdekaan yang kita terima hanya dengan percaya saja kepada-NYA. Kemerdekaan aktif adalah kelepasan dari ikatan-ikatan dosa, buah dari pergumulan pribadi dengan pimpinan Roh Kudus yang membuat kita semakin merdeka dari ikatan-ikatan dosa tersebut dan memperoleh mahkota surgawi atau kemuliaan bersama Yesus. Kemerdekaan aktif adalah sebuah perjuangan yang terus-menerus sampai TUHAN datang kembali; kita tidak boleh dan tidak bisa berhenti. Kemerdekaan aktif menuntut kesungguhan kita.

Semakin seseorang mengalami kemerdekaan aktif, semakin pula ia merasakan damai sejahtera ALLAH, karena damai sejahtera ALLAH hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang tidak duniawi. Semakin seseorang mengalami kemerdekaan, semakin pula ia melayani TUHAN. Kuasa ALLAH akan mengalir dari buah kesucian hidup. Semakin seseorang mengalami kemerdekaan, semakin ia beroleh hak penuh masuk ke dalam kerajaan Surga dan menerima kemuliaan bersama dengan Kristus.

Ironisnya, banyak orang Kristen yang hanya memiliki kemerdekaan pasifdan tidak bertumbuh dalam kemerdekaan aktif. Mereka tidak mengerti arah hidup kekristenannya, sehingga menjadi Kristen yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, ia dapat diperbudak lagi oleh dosa karena tidak berjaga-jaga. Ingat, dalam hidup ini bagi kita hanya ada dua pilihan, mengisi kemerdekaan atau direbut kembali kemerdekaannya oleh Iblis. Mana yang kita pilih?


Jangan hanya puas dengan kemerdekaan pasif, tetapi isilah kemerdekaan
secara aktif.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger