RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Ukuran Kebaikan Tuhan Yang Benar

Renungan Harian Virtue Notes, 8 Pebruari 2011

Ukuran Kebaikan Tuhan Yang Benar



Bacaan: Filipi 1: 27-30


1:27. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,

1:28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

1:30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.



Benarkah hanya orang Kristen yang bisa mengalami mukjizat? Ternyata tidak. Di berbagai media pun kita bisa melihat bahwa umat beragama lain pun bisa mengalami mukjizat, sehingga berbagai agama dan aliran kepercayaan itu tetap eksis sampai hari ini. Mereka juga menyanjung allah mereka, karena ia baik, dan kebaikannya ditunjukkan dengan berkat jasmani dan kuasa yang ajaib.


Bagaimana dengan Allah kita? Tentu Ia juga baik, bahkan kebaikannya sering dipromosikan, dikampanyekan lebih dari segala kebaikan siapa pun, dan diungkapkan dalam syair lagu. Tetapi mari kita mempelajari, kebaikan macam apakah yang diberikan oleh Allah kita. Apakah kebaikan-Nya sama dengan yang ditunjukkan oleh allah berbagai agama dan aliran kepercayaan?


Ternyata kebaikan Allah kita berbeda. Ia tidak menjanjikan keadaan yang lebih baik selama di dunia ini; sebaliknya Ia menjanjikan salib dan penderitaan di dunia, untuk memperoleh mahkota abadi di langit dan bumi baru. Jadi jika kita menganggap kebaikan Allah kita sama seperti yang diyakini berbagai agama dan aliran kepercayaan—yaitu yang memberi berkat jasmani dan pemeliharaan fisik yang luar biasa—berarti kita belum mengenal Allah kita dengan benar.


Dalam kebaikan-Nya, Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan di dunia yang tanpa masalah, berlimpah-limpah berkat jasmani, dan terjamin sukses menurut pandangan umum. Semua hal ini tidak perlu kita risaukan, sebab berkat Bapa pasti ada atas kita, asalkan kita hidup bertanggung jawab. Yang perlu dipikirkan adalah, bisakah kita diajak sepenanggungan dengan-Nya?


Maka kita tidak boleh mengukur kebaikan Tuhan dengan ukuran yang salah, seperti diberkati secara jasmani atau berkelimpahan harta. Ukuran kebaikan Tuhan yang benar adalah proses keselamatan yang membuat kita menjadi anak-anak Allah yang serupa dengan Tuhan Yesus. Inilah maksud-Nya menyelamatkan kita dan mengembalikan kita kepada rancangan-Nya yang semula. Selanjutnya, orang-orang yang dikembalikan pada gambar Allah yang semula itu bisa dipercayai-Nya untuk bisa meneruskan karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus sampai ke ujung bumi.


Menjadi penerus berita Injil sampai ke ujung bumi artinya memikul salib atau menderita bagi pekerjaan-Nya. Memang Firman Tuhan berkata, kita dipanggil bukan hanya untuk percaya, tetapi juga untuk menderita bagi Dia (ay. 29). Kalau bisa diajak sepenanggungan dengan-Nya, itulah kehidupan yang berhasil sebagai anak-anak Bapa Surgawi yang akan menerima kemuliaan surgawi.



Dalam kebaikan Tuhan, Ia mengajak kita untuk sepenanggungan dengan-Nya, memikul salib bagi pekerjaan-Nya.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger