RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Keadaan Yang Paling Mengerikan

Renungan Harian Virtue Notes, 27 Pebruari 2011

Keadaan Yang Paling Mengerikan



Bacaan: Kejadian 3: 22-24


3:22. Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.



Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan mengusir manusia dari taman Eden. Itu merupakan saat dan keadaan yang sangat tragis dan mengerikan. Sungguh dahsyat. Alkitab mencatat saat atau keadaan itu sebagai berikut, “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil” (Kej. 3:23). Itu terjadi karena manusia tidak menghargai apa yang Tuhan Firmankan. Ini bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele atau remeh. Adam dan Hawa pasti tidak pernah berpikir sekilas pun bahwa dengan tragis mereka akan diusir dari taman Tuhan.


Inilah hal yang memang disembunyikan oleh iblis. ia menjanjikan sesuatu yang kelihatannya menyenangkan, tetapi sebenarnya menjebak manusia untuk terperosok ke dalam kubangan yang sangat mengerikan. Salah satu cara iblis yang efektif membinasakan manusia adalah mengitimidasinya sehingga berpikir bahwa Tuhan dan Firmannya bukan kebutuhan yang penting dan mendesak. Berpikir bahwa masih ada kesempatan untuk mengutamakan Tuhan nanti.


Memang tidak ada saat dan keadaan yang lebih mengerikan daripada saat dan keadaan bilamana Tuhan tidak lagi memberi kesempatan bagi seseorang memperbaiki diri. iblis akan berusaha keras agar kita tidak memikirkan hal ini.


Itulah sebabnya iblis berupaya mengisi pikiran manusia dengan segala hal, sehingga tidak pernah berpikir mengenai hal ini. Banyak hal yang bisa dianggap tidak penting dan tidak mendesak, ada pula hal yang penting tetapi tidak mendesak. Tetapi ada yang penting dan mendesak. Banyak orang yang hari ini sebenarnya menganggap sepele apa yang Tuhan Firmankan. Mereka menganggap banyak hal yang dianggap penting dan mendesak meski sebenarnya tidak, sehingga kebutuhan untuk mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya dianggap bukan sesuatu yang penting dan mendesak, padahal inilah satu-satunya hal yang penting dan mendesak dalam kehidupan manusia. Orang-orang seperti ini akan kehilangan kesempatan untuk selamanya.


Biasanya orang tidak atau kurang mempertimbangkan akibat yang timbul dari keputusan dan tindakannya ini. Kalau itu berkenaan urusan dengan manusia, maka risikonya masih tidak berarti, tetapi kalau menyangkut urusan dengan Tuhan, sesungguhnya risikonya sangat besar. Maka Tuhan haruslah selalu didahulukan. Jangan sampai kesempatan untuk mendahulukan Tuhan sudah usai, sehingga seseorang tidak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri seperti Adam dan Hawa. Kalau kesempatan sudah usai maka keadaan menjadi fatal, yaitu kebinasaan abadi.



Jadikan kebutuhan untuk mengerti dan melakukan kehendak Tuhan sebagai sesuatu yang penting dan mendesak.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger