RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Persekutuan Dengan Tuhan

Renungan Harian Virtue Notes, 24 Pebruari 2011

Persekutuan Dengan Tuhan



Bacaan: 1 Korintus 6: 17


6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.



Rasul Paulus menuliskan bahwa orang yang mengikatkan dirinya dengan Tuhan menjadi satu roh dengan Dia. Satu roh artinya satu spirit. Maksudnya, juga mempunyai semangat, compassion, gairah surgawi, pikiran, prinsip yang sama dengan Tuhan. Ini seharusnya menjadi kerinduan kita. Sebagai orang percaya, sangat penting bagi kita untuk selalu dalam persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan inilah yang akan membuat kita menerima impartasi spirit, maksudnya memungkinkan kita juga memiliki gairah surgawi seperti yang dimiliki Tuhan Yesus.


Kita memang harus meneladani Paulus, yang ingin memiliki persekutuan dengan Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam penderitaan-Nya (Flp. 3:10). Inilah yang disebut sependeritaan dengan Tuhan (Rm. 8:17). Proses ini adalah proses adikodrati, tetapi nyata terjadi dalam kehidupan orang percaya yang sungguh-sungguh mau menerima impartasi spirit dari Tuhan.


Persekutuan ini dimulai dari kehidupan doa pribadi yang ketat dan disiplin. Selanjutnya akan berlanjut menjadi persekutuan dua puluh empat jam dengan-Nya. Maksudnya adalah persekutuan yang berkesinambungan dengan Tuhan, apa pun yang kita lakukan, kapan saja dan di mana saja. Persekutuan dua puluh empat jam ini tidak bisa diajarkan dengan kata-kata atau kalimat, tetapi merupakan suatu penghayatan hidup, di mana seseorang berjalan dengan Tuhan. Jadi kalau kita tidak pernah memiliki jam doa yang ketat dan disiplin, jangan harap bisa mengerti apa artinya berjalan dengan Tuhan atau hidup di hadapan Tuhan.


Banyak orang menganggap remeh jam doa pribadi ini, sehingga mereka tidak pernah mempraktikkannya. Kalau tidak mau mulai mempraktikkannya, suatu hari kemudian ia tidak sanggup untuk mempraktikkannya sama sekali. Ia memang tidak bermaksud mau menyingkirkan atau membuang Tuhan, tetapi perilakunya berarti ia mengabaikan Tuhan sementara waktu. Ini sangat berbahaya, sebab bisa menciptakan suasana jiwa di mana seseorang tidak merasa dirinya memerlukan Tuhan lagi.


Kebersamaan terus-menerus dengan Tuhan ini akan menciptakan mekanisme impartasi spirit tersebut. Seperti Tuhan Yesus mengasihi jiwa-jiwa, demikian pula kita mengasihi jiwa-jiwa. Jadi kuncinya adalah persekutuan terus menerus, tiada henti; bukan sesaat saja. Persekutuan yang terus-menerus dan ditambah dengan memahami kebenaran Tuhan akan mencelikkan mata rohani kita untuk melihat kebutuhan keselamatan jiwa orang lain. Maka marilah kita memulai persekutuan kita dengan Tuhan sekarang.



Persekutuan dengan Tuhan memungkinkan kita memiliki gairah surgawi seperti yang dimiliki Tuhan Yesus.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger