Renungan Harian Virtue Notes, 6 Pebruari 2011
Tidak Perlu Mendemonstrasikan Kuasa-Nya
Bacaan: 1 Yohanes 2: 15-17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Dalam Perjanjian Lama, kita dapat menemukan berbagai perbuatan perkasa yang dilakukan oleh YHWH, Allah Israel bagi umat-Nya. Dan tidak ada allah lain yang sanggup mengerjakan hal-hal dahsyat seperti itu bagi umat Israel pada zaman itu. Jadi untuk menemukan perbedaan antara YHWH dengan allah bangsa lain tidaklah sulit. Perbedaan itu dapat dilihat dari manifestasi kedahsyatan kuasa yang dinyatakan YHWH di depan mata bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.
Apakah perbedaan itu jugalah yang membuat kita mengatakan bahwa Allah kita berbeda dengan allah agama lain? Perlu disadari bahwa menganggap landasan yang digunakan umat Perjanjian Lama adalah sama dengan umat Perjanjian Baru merupakan suatu kesalahan fatal. Umat Perjanjian Baru memiliki standar kebenaran yang jauh lebih tinggi dari umat Perjanjian Lama; sungguh berbeda sekali.
Sama seperti agama-agama lain, fokus perhatian umat Perjanjian Lama terarah pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Oleh sebab itu dalam berurusan dengan Tuhan, mereka menggunakan-Nya sebagai perlindungan dan sumber berkat jasmani. Mereka terhanyut di sana. Bagi umat Perjanjian Lama, Tuhan mendemonstrasikan kedahsyatan kuasa-Nya secara fisik untuk melindungi mereka dan membuktikan bahwa Ialah Allah yang benar.
Tetapi tidak demikian bagi umat Perjanjian Baru. Bagi kita, sesungguhnya Tuhan tidak perlu mendemonstrasikan kuasa-Nya. Tuhan Yesus telah menebus dan memiliki kita, sehingga kita tidak perlu meragukan bahwa YHWH, Allah Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar. Umat Perjanjian Baru tidak perlu membuktikan keperkasaan Tuhan secara fisik.
Bahkan murid-murid Yesus pun mempunyai pandangan yang sama dengan umat Perjanjian Lama, yaitu merindukan kebebasan politik Israel dan merdeka dari penjajahan Roma (Kis. 1:6-11). Tetapi orang percaya harus merindukan kemerdekaan dari dosa (Yoh. 8:31–32). Umat Perjanjian baru harus berfokus terhadap keselamatan jiwa, yaitu terbebasnya jiwa dari cengkeraman kuasa kegelapan dan dosa—keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.
Bagi kita, yang penting bukan kejayaan lahiriah dan kemuliaan duniawi, tetapi manusia batiniah yang selalu diperbarui sehingga semakin berkenan kepada Bapa di Surga. Proses keselamatan ini tidak bisa dilakukan oleh siapa pun, hanya bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri. Itulah bedanya, sehingga kita bisa berkata, “Allah kita berbeda dengan allah agama lain”.
Yang terpenting bukanlah kejayaan lahiriah, melainkan pembaruan manusia batiniah kita sehingga semakin berkenan kepada Bapa di surga.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar