Renungan Harian Virtue Notes, 1 April 2012
Taman Perjuangan Dan Taman Harapan
Bacaan: 2 Korintus 11:1-4
11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar
terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada
Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau
pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada
Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja,
jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami
beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari
pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada
yang telah kamu terima.
Selama ini hampir semua orang beragama
yang percaya akan kisah Adam dan Hawa beranggapan bahwa taman Eden dimana
mereka pertama kali ditempatkan Allah adalah taman yang nyaman sekali tanpa
masalah. Hidup mereka bergulir tanpa perjuangan. Itulah surga manusia.
Pemikiran ini muncul karena yang dibayangkan adalah taman yang penuh dengan
buah-buahan yang segar, bunga-bunga yang bermekaran dan wangi, air gemericik
yang bersih untuk diminum tanpa di filter, semua binatang yang tidak
membahayakan sebagai teman dan lain sebagainya. Pandangan ini sebenarnya salah
atau tidak tepat. Sejatinya, di taman itu bukan hanya ada keindahan seperti
yang digambarkan diatas, tetapi manusia juga diperhadapkan pada pergumulan
dalam perjuangan menyelamatkan dirinya dan keturunannya melawan suatu kuasa
yang sangat jahat
.
Ternyata Adam di tempatkan di suatu tempat, dimana ia harus berhadapan dengan
iblis, ular tua. Manusia harus menentukan nasib dirinya dan keadaan semua
keturunannya, bahkan nasib bumi ini. Di taman itu manusia harus mengemban tugas
besar dari Bapa. Tugas besar itu adalah membuktikan bahwa iblis bersalah dan
patut dihukum. Dengan cara bagaimana manusia membuktikan bahwa iblis bersalah
kepada Bapa dan patut dihukum? Dengan pembuktian dalam bentuk cara hidup Adam
yang mentaati Bapa dan menghormati Bapa sepantasnya, itulah yang sama dengan
memuliakan Bapa. Dengan kehidupan Adam yang benar, maka terbukti bahwa yang
pernah dilakukan oleh iblis salah. Dengan
demikian, sebenarnya Eden adalah taman perjuangan, dimana manusia harus
bergumul melawan kuasa jahat. Manusia belum bisa hidup nyaman selama oknum
jahat itu belum dihukum. Taman Eden juga adalah taman harapan artinya
diharapkan taman itu tidak ada lagi “oknum jahat” yang berusaha menjatuhkan
manusia.
Kalau manusia menang terhadap iblis dengan ketaatan kepada Bapa maka manusia
bisa berkata bahwa segala kuasa di bumi ada dalam tangan manusia. Jika demikian
barulah taman tersebut menjadi taman yang benar-benar indah tanpa masalah.
Tetapi dalam perjalanan sejarah manusia ternyata manusia jatuh dalam dosa,
manusia kalah. Tuhan Yesuslah yang tampil dan mengalahkan iblis dengan
ketaatan-Nya. Tuhan Yesuslah yang mengatakan segala kuasa di Surga dan di bumi
dalam tangan-Nya (Mat 28:18-20). Bumi ini akhirnya akan menjadi lautan api dan
umat pilihan di tempatkan di taman yang lain (langit baru dan bumi yang baru).
Taman yang dipersiapkan untuk kita bukanlah Eden
yang pertama, tetapi sebuah taman di langit baru bumi baru
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar