RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Proses Bertahap Dalam Kemerdekaan


Renungan Harian Virtue Notes, 17 April 2012
Proses Bertahap Dalam Kemerdekaan


Bacaan: Yohanes 8:31-32

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."


Merupakan titik misteri yang tidak mudah dimengerti, kapan seseorang benar-benar dinyatakan sebagai memiliki iman yang menyelamatkan setelah seseorang mendengar Firman (Rm. 10:17). Walaupun misteri, tetapi pengalaman menemukan iman dan mengalami kelahiran baru ini sesuatu yang sangat nyata. Buah dari kehidupan seseorang yang benar-benar memiliki iman dan mengalami kelahiran baru akan dapat dirasakan oleh dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya. Banyak orang Kristen yang tidak memiliki perasaan krisis terhadap dirinya. Ia tidak peduli apakah ia telah memiliki iman yang benar. Ia hanya merasa sudah percaya, merasa sudah memiliki iman dan menjadi orang Kristen yang baik. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa dirinya sudah selamat, padahal semua itu hanya dalam fantasi. Sejatinya ia belum memiliki iman yang menyelamatkan. Orang yang memiliki iman akan menunjukkan buah-buah kehidupan yang sangat luar biasa.


Pengalaman di atas ini sejajar dengan kemerdekaan Kristen dari kodrat dosa. Kodrat dosa ini meliputi tiga hal, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Kalau kita masih dilingkupi oleh ketiga hal ini berarti seseorang belum merdeka. Memang kemerdekaan juga merupakan sebuah proses yang bertahap, sampai di mana tahapnya dibutuhkan kejujuran dalam mengintrospeksi diri masing-masing.



Kemerdekaan tersebut akan dialami seseorang kalau ia tetap dalam Firman. Hanya orang yang tetap di dalam Firman, artinya terus menerus menekuni Firman Tuhan yang murni atau original, menjadi murid-murid-Nya. Sehingga mereka mengenal kebenaran dan kebenaran itu barulah akan memerdekakan mereka (Yoh. 8:31-32). Berapa lama tetap dalam Firman itu? Tentu tidak terbatas. Seiring dengan jumlah atau tingkat kebenaran yang dipahami dan dikenakan seseorang maka setaraf atau setingkat itu pula seseorang mengalami kemerdekaan. Ini merupakan proses bertahap yang sangat ketat yang harus dijalani tiada henti. Hal ini sejajar dengan Roma 12:2, dikatakan dalam teks ini agar orang percaya tidak serupa dengan dunia ini, seseorang harus mengalami pembaharuan pikiran. Melalui proses pembaharuan pikiran, seseorang dapat mengerti kehendak Allah dengan sempurna. Dengan mengerti kehendak Allah seseorang menunjukkan perbedaanya dengan dunia. Masih banyak lagi hal yang sejajar dengan hukum di atas ini, tetapi pada prinsipnya hukum proses yang bertahap tidak bisa disangkali.



Hukum proses bertahap tidak dapat dihindari, segala sesuatu tidak ada yang instan, kita harus bertanggung jawab melaluinya, termasuk meraih kemerdekaan yang sejati.


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger