Renungan Harian Virtue Notes, 11 April 2012
Mencari Tuhan
Bacaan: Yesaya 55:6
55:6 Carilah TUHAN
selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia
dekat!
Pagi hari menjadi saat dimana kita
memulai menggelar sekolah kehidupan untuk mengenal apa yang Dia ingini untuk
dilakukan. Sebab inilah satu-satunya langkah kehidupan yang harus kita miliki
seperti yang menjadi prinsip hidup Anak Tunggal Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus:
“Makanan-Ku adalah melakukan kehendak
Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Itu berarti setiap pagi kita harus
mulai bertanya: “Apa yang Engkau inginkan
aku lakukan ya Bapa?” Ini berarti kita sudah tidak mempersoalkan apa yang
baik dan buruk di mata hukum dan manusia. Baginya Tuhan adalah hukumnya. Disini
seseorang barulah dikatakan meletakkan Tuhan di tahta hatinya. Inilah orang
yang ber-Tuhan dengan benar. Bukan menjadikan Tuhan sebagai hulubalang atau
pengawal, tetapi sebagai “The Majesty”, yang Maha Mulia.
Banyak orang yang merasa
sudah memuliakan Tuhan bila mengatakan kepada Tuhan sebagai yang Maha Mulia.
Bibirnya mengatakan Tuhan Maha Mulia tetapi kelakuannya hanya menjadikan Tuhan
sekedar sebagai hulubalangnya. Gerakan pujian dan penyembahan kalau hanya
berhenti sampai menyanyi sama seperti seorang anak TK yang tidak pernah naik
pindah sekolah. Bodohnya tidak sedikit orang Kristen yang merasa sudah hidup di
hadirat Tuhan hanya karena cakap menaikkan penyembahan dan pujian dengan
bibirnya. Mereka berpikir Tuhan sudah cukup puas dipuji sebagai yang Maha Mulia
dan sederetan kata indah lainnya. Padahal yang penting dalam kehidupan ini
adalah bagaimana menemukan apa yang Tuhan ingini untuk dilakukan dan
melakukannya dengan hati yang menghormati dan mengasihi Dia.
Hidup seperti ini menjadi
rumit, sebab memahami manusia lain saja sangatlah sulit apalagi memahami Tuhan
yang tidak kelihatan. Tetapi tidak jika kita serius. Mengenal manusia bisa
lebih rumit sebab manusia penuh dengan intrik munafik dan sering sangat
terselubung. Berbeda dengan Tuhan yang berkenan di temui oleh orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia (Yes 55:6). Kita harus yakin bisa menemukanNya.
Jangan punya mental block, sehingga
kalah sebelum berperang. Jadi selagi masih berkesempatan untuk mencari dan
menemukan Dia, kita harus berusaha sungguh-sungguh. Orang yang mengutamakan
Tuhan adalah orang yang meletakkan hal mencari dan menemukan kehendak Tuhan
adalah hal yang paling utama dalam kehidupan ini, lebih dari apapun dan siapapun.
Ini salah satu ciri dari orang yang menghormati dan mengasihi Tuhan.
Carilah Tuhan selagi masih ada waktu, jadikan Dia
sebagai Yang Maha Mulia.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar