Renungan Harian Virtue Notes, 16 April 2012
Perjuangan Memiliki Iman Yang Murni
Bacaan: Filipi 2:12
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih
hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Ketatnya proses bertahap untuk menjadi
dewasa ini sejajar dengan proses bertahap dalam segala aspek hidup manusia.
Proses ini juga dapat digambarkan sebagai proses pertumbuhan fisik manusia atau
makhluk hidup pada umumnya. Seorang anak manusia tidak dapat menjadi besar
mendadak walau diberi makan dan minum sebanyak apapun. Pertumbuhan harus
melalaui proses yang sangat ketat. Dengan kenyataan proses ini, maka betapa
pentingnya arti perjalanan waktu dan momentum-momentum yang berharga yang
berguna bagi pertumbuhan. Bagi anak manusia, betapa pentingnya susu ibu pada waktu
usia awal. Bagi anak remaja betapa pentingnya kesempatan studi dan lain sebagainya.
Mengabaikan kesempatan-kesempatan tersebut berarti membangun kegagalan di masa
yang akan datang. Mengabaikan momentum-momentum untuk mengerjakan keselamatan
berarti membawa diri kepada kebinasaan.
Demikian pula dengan proses keselamatan orang percaya. Iman adalah dasar
keselamatan, sebab orang percaya diselamatkan oleh iman, bukan karena perbuatan
baik. Iman datang oleh pendengaran terhadap Firman Kristus (Rom. 10:17). Iman
itu harus ditimbulkan oleh mendengar Firman Kristus atau Injil. Di sini dibutuhkan
waktu yang tidak ada batasannya guna mendengar Firman sampai pada tahap bisa
mengerti Firman Kristus. Di samping itu kebenaran dari Firman Kristus harus diserap
sehingga seseorang memiliki iman itu. Banyak orang Kristen berpikir bahwa kalau
mereka sudah mendengar khotbah, maka mereka sudah mengerti Injil, mereka sudah
memiliki iman. Padahal iman bukanlah sesuatu yang mudah dimiliki oleh
seseorang. Harus ada perjuangan untuk memilikinya. Kesesatan banyak orang hari
ini adalah merasa dirinya sudah memperoleh “karunia iman”, padahal ia belum
mendengar Firman Tuhan secara memadai.
Selain dibutuhkan kerelaan untuk menyediakan waktu mendengar Firman secara memadai,
meninggalkan kesibukan dan segala kesenangan hidup, perjuangan yang paling
berat adalah ketika kita harus menanggalkan pola pikir yang tidak sesuai dengan
Injil dan menggantikannya dengan Firman Kristus. Meninggalkan konsep berpikir
yang sudah mengakar ibarat seperti seseorang yang mau melepaskan nyawa. Ini
sama dengan ketika seseorang harus meninggalkan suatu kesenangan yang selama
ini telah dinikmati dan mengakar dalam jiwanya. Tetapi hal ini harus dilakukan,
sebab barang siapa tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya ia tidak dapat
menjadi milik-Nya (Luk. 14:33).
Berjuanglah memiliki iman yang murni melalui Firman
Kristus yang murni
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar