Renungan Harian Virtue Notes, 3 April 2012
Adam Kedua
Bacaan: 1 Korintus 15:45
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia
pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir
menjadi roh yang menghidupkan.
Keyakinan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak
Tunggal Bapa yang datang ke dunia untuk menyelesaikan masalah dosa manusia
adalah kunci penting dalam kehidupan iman Kristen. Hanya nama Tuhan Yesus yang
diberikan kepada manusia sehingga manusia beroleh keselamatan (Kis 4:12). Hanya
ada satu jalan untuk memperoleh keselamatan. Inilah yang membangkitkan
kemarahan dan penolakan agama lain sebab mereka tidak bisa menerima Tuhan Yesus
sebagai Juru Selamat. Dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka
semua doktrin dan pengajaran menjadi gugur. Inilah yang menjadi keberatan
pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang merasa dengan kesalehan mereka, mereka bisa
menyelesaikan masalah dosa mereka. Keberagamaan mereka menjadi tidak laku kalau
orang-orang menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya cara menyelesaikan
masalah dosa.
Selanjutnya lebih sulit
lagi kalau menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah, sebab menurut keyakinan
mereka Allah tidak mungkin memiliki anak. Menjadikan manusia sejajar dengan
Allah, dianggapnya dosa paling besar yaitu menghujat Allah. Mereka
mempersoalkan, kalau Allah memiliki anak siapa istri-Nya? Padahal ternyata
dalam perkembangan ilmu pengetahuan pengembangbiakkan tidak harus melalui
hubungan dua jenis kelamin. Kloning bisa menjadi sarana penggandaan suatu
entitas. Suatu hal yang tidak sulit kalau Allah mengkloning diri-Nya sehingga
lahirlah pribadi lain (Maz 2:7; Kis 13:33). Sama seperti penciptaan manusia,
Allah menciptakan manusia dengan melahirkannya melalui hembusan nafas-Nya (Kej
2:7). Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia dilahirkan oleh Allah. Manusia
adalah keturunan Allah (Kis 17:28-29). Yesus Kristus adalah Anak Tunggal Bapa
yang sudah ada sebelum dunia dijadikan.
Tuhan Yesus Kristus datang
ke dunia dikarenakan Adam gagal sebagai Juru Selamat manusia. Sebab seandainya
Adam tidak gagal, tidak jatuh dalam dosa maka Anak Tunggal Bapa tidak perlu
turun ke dunia. Adamlah yang akan mengajar keturunannya mengenai kebenaran dan
Adam juga yang akan menjadi teladan kehidupan yang harus diikuti oleh semua
keturunannya. Sekaligus dengan ketaatan Adam maka iblis bisa dibuktikan bahwa
ia bersalah dan patut dihukum. Tetapi peta sejarah kehidupan telah berubah.
Anak Tunggal Bapa yang harus turun ke dunia sebagai Penebus dan Juru Selamat.
Dan Dia telah menyelesaikan tugas ke-Mesiasan-Nya dengan sempurna. Sudah genap.
Allah mengutus anak-Nya yang tunggal agar kita
mengikuti teladan-Nya.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar