RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Ketaatan


Renungan Harian Virtue Notes, 2 April 2012
Ketaatan


Bacaan: Ibrani 5:7-9

5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,


Kalau selama ini kita memahami darah Yesus yang berkuasa, salib sebagai puncak karya keselamatan dan kebangkitan Tuhan Yesus sebagai bukti kemenangan-Nya atas maut, kita terpaku pada “kuasa Allah yang luar biasa” yang membuat semua itu terjadi. Sebenarnya dibalik semua karya Allah tersebut ada satu kata penting yang menjadi kuncinya. Kata itu adalah “ketaatan” Tuhan Yesus Kristus kepada Bapa. Iblis tidak takut darah Yesus sebelum Ia mentaati Bapa sampai mati di kayu salib. Karena ketaatan-Nya kepada Bapa, maka darah Yesus bisa mengusir iblis dari lingkungan para malaikat di Sorga (Wah 12:9-11). Salib tidak ada artinya kalau Tuhan Yesus tidak taat kepada Bapa, dan tidak akan ada kebangkitan dengan kesalehan atau kesucian yang memenuhi standar Allah. Jadi, disini yang membuat Ia berhasil menyelesaikan tugas-Nya adalah ketaatan-Nya dan sikap hormat-Nya secara pantas kepada Bapa. Harus dipahami bahwa bukan karena Tuhan Yesus adalah Anak Allah, maka Bapa memberikan kemenangan dengan memberikan kemampuan-kemampuan ekstra. Dalam segala hal Ia disamakan dengan manusia (Ibr 2:17).


Jika tidak demikian, maka kemenangan Tuhan Yesus bukanlah kemenangan yang adil tetapi kemenangan yang tidak adil. Dan itu berarti Ia tidak bisa mengklaim bahwa kemenangan-Nya adalah kemenangan dari perjuangan-Nya sendiri. Alkitab menulis bahwa sekalipun Ia Allah Anak tetapi Ia belajar taat kepada Bapa dari apa yang diderita-Nya (Ibr 5:8-9). Dalam Ibrani 5:7 dikatakan bahwa dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Tuhan Yesus memohon kepada Bapa agar Ia dapat dihindarkan dari maut atau bisa dibangkitkan.


Alkitab mencatat, karena kesalehan-Nya doa-Nya didengar atau dikabulkan. Dikabulkannya doa Tuhan Yesus bukan karena Ia adalah Anak Allah (Ibr 5:8-9), tetapi karena Ia saleh atau taat kepada Bapa di Sorga. Ini sebuah pertaruhan yang luar biasa. Kalau Tuhan Yesus tidak taat, maka Ia tidak akan dibangkitkan. Kalau Ia tidak dibangkitkan berarti Ia menjadi milik kerajaan kegelapan. Tetapi akhirnya setelah perjuangan-Nya Tuhan Yesus menang. Kemenangan-Nya adalah juga kemenangan Sorga dan dunia, Kemenangan-Nya adalah keselamatan Sorga dan dunia, sebab dengan kemenangan-Nya segala kuasa di Sorga dan di bumi dalam tangan Tuhan Yesus.



Ketaatan kepada Bapa adalah kunci dari kemenangan.


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger