RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Buah Penyesatan


Renungan Harian Virtue Notes, 21 April 2012
Buah Penyesatan


Bacaan: Wahyu 12:11

12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.



Penyesatan pikiran bukan hanya berbuah kepada teologi yang salah, tetapi juga kepada cara hidup yang salah pula. Kesalahan cara hidup ini terkristal dalam kehidupan yang tidak berstandar Allah. Kehidupan berstandar Allah adalah kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan Yesus. Kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan Yesus adalah kehidupan yang sepenuhnya dipersembahkan untuk kepentingan Kerajaan Allah, yaitu hidup dalam kesucian yang benar, yaitu melakukan kehendak Allah dalam segala hal dan melayani pekerjaan Tuhan dengan pengorbanan tanpa batas.


Bukan tidak mungkin banyak orang yang merasa sudah belajar kebenaran dan mengerti kebenaran tetapi hidupnya masih belum berstandar Allah. Hal ini terjadi karena kebenaran yang dipahami belum memadai. Orang yang mengerti kebenaran secara memadai akan dapat memahami tipu muslihat iblis yang hendak menyesatkannya dari kesetiaan yang sejati. Jadi, kebenaran yang memadai akan membawa seseorang kepada kesetiaan yang sejati kepada Kristus, kesetiaan yang sejati ditandai dengan kehidupan “mengikuti jejak-Nya”. Selama seseorang belum memiliki kehidupan yang mengikuti jejak-Nya berarti ia belum memiliki kesetiaan sejati. Sebab mengenakan kehidupan seperti kehidupan-Nya itulah yang memuaskan hati-Nya. Untuk itulah Ia datang agar manusia dikembalikan kepada rancangan semula atau tujuan awal manusia diciptakan. Hanya itulah yang dapat mengalahkan iblis (Wah. 12:11). Orang-orang yang memiliki kesetiaan yang sejati adalah orang-orang yang rela kehilangan nyawa (Mat. 10:39). Ini sama dengan yang dikatakan oleh Yohanes di Pulau Patmos sebagai orang yang “…tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut….”



Banyak orang Kristen yang dibuat puas dengan kehidupan rohaninya padahal sebenarnya mereka belum sampai kepada kesetiaan yang sejati kepada Kristus. Mereka ke gereja bahkan bisa mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, namun mereka tidak memiliki kebenaran yang memadai. Mereka masih hidup wajar sebagaimana orang pada umumnya yang tidak mengikuti jejak Tuhan Yesus. Mereka ada di wilayah mediokritas. Mereka termasuk orang yang ada dalam penyesatan. Iblis begitu cerdiknya sampai membuat mereka tidak merasa sesat. Hidup mereka pasti tidak memberkati orang dalam arti yang sebenarnya. Mereka pasti tidak akan dapat menulari orang untuk dengan setia berkorban tanpa batas bagi Tuhan. Mereka hanya bisa menarik orang masuk dalam kegiatan gereja tetapi mereka tidak bisa mengubah orang untuk militan bagi Tuhan.



Janganlah puas dengan kehidupan rohani Anda hari ini, sebab jangan-jangan Anda hanya berfantasi, atau merasa percaya diri saja, belajar dan bertobatlah terus .


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger