Renungan Harian Virtue Notes, 24 April 2012
Fobiesthe
Bacaan: Matius 10:28
10:28 Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa
membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Tuhan Yesus membangkitkan perasaan takut akan
Allah yang positif ini dengan pernyataan di Matius 10:28. “Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takut¬lah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik
jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” Kata takut dalam teks ini, bahasa Yunaninya
adalah fobiesthe dari akar kata fobeo yang artinya takut, atau juga
berarti memberi penghormatan secara mendalam. Menjadi masalah yang harus
dipersoalkan dengan serius adalah apa landasan takut akan Tuhan ini? Tentu
takut akan Tuhan bukan karena melihat suatu obyek yang bisa mengancam atau
memberi teror (Ibr. morah). Tentu
pula bukan seperti takutnya pencuri melihat polisi atau seorang terdakwa di
depan hakim. Tetapi takut karena menghormati dan mengasihi Tuhan. Bagaimana
seseorang dapat menghormati Tuhan? Jika ia meletakkan Tuhan pada urutan pertama
dalam hidupnya. Tuhan Yesus berkata dalam Lukas 4:8, “Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Kata menyembah dalam
teks aslinya adalah proskuneo yang
arti sempitnya adalah tunduk tetapi arti luasnya adalah memberi nilai tinggi.
Kalau seseorang dapat memberi nilai tinggi Tuhan ia dapat menyembah Tuhan, dan
inilah dasar seseorang untuk takut akan Allah. Tetapi bagaimana seseorang dapat memberi nilai tinggi Tuhan? Ia harus
terus menerus mengalami pencerahan dari Tuhan atau pertumbuhan pengenalan akan
Tuhan secara benar. Dalam Roma 12: 2 digunakan kata transformasi (metamorfousthe), yaitu pembaharuan
pikiran. Dari pertumbuhan pengenalan akan Tuhan inilah seseorang menemukan
bahwa Tuhan itu sangat mulia dan berharga.
Paulus setelah mengenal Tuhan Yesus memberi pernyatan, “Tetapi apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan
segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku,
lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan
semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Fil.
3:7-8). Bertalian dengan ini Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang seorang
pedagang yang menemukan harta terpendam di dalam suatu ladang. Demi untuk
memperoleh harta yang terpendam di ladang tersebut ia rela menjual seluruh hartanya.
Segalanya menjadi tidak berarti demi pengenalan yang benar akan Tuhan.
Takutlah akan Tuhan dengan tindakan nyata dalam
hidupmu.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar