RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Memenangkan Jiwa Yang Sejati


Renungan Harian Virtue Notes, 10 April 2012
Memenangkan Jiwa Yang Sejati


Bacaan: Roma 9:1-3

9:1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
9:2 bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
9:3 Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.


Melakukan apa yang diingini Tuhan tidak cukup dengan perilaku yang tidak melanggar hukum, juga bukan saja baik di mata manusia tetapi juga terhormat, agung di mata Allah dan pasti memberkati semua orang. Filosofinya bukan “yang penting tidak merugikan orang lain”, tetapi bagaimana memberkati sesama. Memberkati sesama artinya bukan sekedar memberi mereka pakaian, makan cukup dan terlindungi, tetapi bagaimana mereka bisa bersama-sama dengan kita masuk Kerajaan Bapa di Surga. Hal inilah yang diingini oleh Bapa, sebab satu jiwa manusia selamat malaikat di Surga bersukacita. Tentu malaikat tidak akan bersukacita kalau Bapa tidak bersukacita. Betapa indahnya kalau kita memperjuangkan kepuasan hati Bapa ini. Rumusnya adalah orang yang mengasihi seseorang adalah orang yang menyediakan nyawanya bagi orang tersebut. Kalau kita mengasihi Tuhan kita akan mempertaruhkan apa yang kita miliki demi kepentinganNya.



Kepentingan Tuhan adalah keselamatan jiwa-jiwa. Keselamatan jiwa-jiwa ditentukan oleh pengertiannya terhadap kebenaran. Itulah sebabnya arah pelayanan kami sudah mulai berubah sejak kami mengenal kebenaran ini, bukan hanya sekedar membuat berbagai kegiatan untuk menambah jumlah jemaat atau mengadakan kegiatan penginjilan ke berbagai daerah serta membantu pendeta dan jemaat yang tidak mampu. Tetapi bagaimana meneruskan kebenaran yang memerdekakan ini kepada semua orang sampai ke ujung bumi.




Sayang sekali, banyak orang berpikir bahwa memenangkan jiwa sama dengan menjadikan seseorang sebagai anggota salah satu gereja. Hal ini dikesankan demikian oleh sebagian pemimpin gereja dan persekutuan, sebab jumlah jemaat yang besar mendatangkan keuntungan materi atau paling tidak kesenangan hati. Itulah sebabnya mereka puas dengan jumlah jemaat tetapi tidak mengupayakan mengajar mereka kebenaran guna melayakkan menjadi anak-anak Allah. Yang dilakukan adalah bagaimana anggota gerejanya bertambah banyak, karena itu merupakan ‘baju kehormatan’ seorang pendeta atau pemimpin agama. Hal ini sebenarnya juga telah menyesatkan kami dulu, sebelum kami mengenal kebenaran yang murni. Tetapi sekarang setelah Tuhan membuka banyak kebenaran, menyadarkan kami untuk memindahkan fokus hidup dan pelayanan. Apapun harus dipertaruhkan supaya satu demi satu mereka menjadi layak disebut sebagai anak-anak Allah, yaitu dengan cara mengajarkan kebenaran agar mereka menuju kesempurnaan Kristus. Inilah pelayanan yang benar.



Jadilah pelaku dan penyambung lidah kebenaran dimanapun anda berada, itulah pelayanan yang benar.


Diadaptasi dari  Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger