RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Keinginan-keinginan Yang Membinasakan


Renungan Harian Virtue Notes, 7 April 2012
Keinginan-keinginan Yang Membinasakan


Bacaan: Galatia 5: 24-25

5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,



Perjuangan untuk menjadi budak Tuhan adalah perjuangan dalam mengisi pikiran, apakah pikiran kita diisi oleh hal-hal duniawi atau kebenaran Firman Tuhan. Paulus mengatakan bahwa Hawa diperdaya oleh ular dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus. Sewaktu masih di Eden, Iblis memakai ular; sekarang ia memakai pembicara di mimbar yang tidak mengenal kebenaran. Dalam hal ini kita mengerti mengapa mengenai si penyesat ini Paulus berani mengatakan tegas, “Terkutuklah mereka!” (Gal. 1:6-10). Perhatikanlah hal ini dengan serius. Tidak perlu takut dianggap menghakimi, dan tidak perlu bertoleransi berlebihan karena tradisi Timur sehingga sering membiarkan “ular-ular” berkeliaran menyesatkan dan membinasakan banyak orang.



Kalau boleh jujur, semua yang kita ingini dari dunia ini akan lenyap seperti uap. Namun ironisnya, hidup manusia terus bergulir dan bergerak demi suatu cita-cita, rencana-rencana pribadi, serta keinginan-keinginan yang tidak pernah berhenti. Inilah penyesatan hebat yang sedang dilakukan oleh kuasa kegelapan. Keinginan (ἐπιθυμία, epithymÍa) daging, keinginan mata dan keangkuhan (ἀλαζονεία, alazonīa) hidup bukan berasal dari Bapa. Dan orang yang melakukan hal-hal tersebut akan binasa (1Yoh. 2:15-17). Merekalah orang-orang yang semasa hidup di dunia ini hanya digerakkan dari satu keinginan ke keinginan yang lain tanpa sungguh-sungguh mau mengerti apa yang diingini Allah dalam hidupnya.


Bila kita melakukan kehendak Allah atau yang diingini Allah, berarti kita menjadi budak-Nya. Sejatinya keinginan-keinginan dalam pikiran manusia adalah belenggu bagi dirinya. Ini akan sangat sulit dilepaskan kalau dibiarkan mengakar bertahun-tahun, karena pikiran itulah yang menggerakkan hidup manusia. Jadi, bukan tanpa alasan kalau Tuhan menghendaki kita mengalami pembaruan pikiran dari hari ke hari. Pembaruan pikiran itu dimaksudkan agar kita mengarahkan pikiran kepada kehendak Bapa, sebab inilah target yang dikehendaki Bapa untuk dapat kita capai. Tentu untuk target ini kita diberi-Nya kemampuan untuk dapat mencapainya. Inilah kabar baik, anugerah Tuhan yang tidak terbeli dengan uang.



Waspadalah terhadap pemberitaan di mimbar gereja yang seolah-olah benar, padahal ular. Semua pemberitaan yang menggiring umat Tuhan agar bersahabat dengan dunia adalah ular (Yak. 4:4). Untuk bisa menang melawan ular, kita harus berani memasuki perhentian Tuhan (Mat 11:28-29). Orang yang masuk perhentian Tuhan berarti mematikan keinginan (epithymÍa).



Berhentilah dari berbagai keinginan, maka kita akan masuk ke tempat perhentian Tuhan yang melegakan.


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger