Renungan Harian Virtue Notes, 8 Januari 2012
Saudara Bagi Yesus
Bacaan: Roma 8:29
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya
dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia,
Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Untuk menjadi anggota keluarga Allah
Bapa, manusia harus terlebih dahulu dibentuk oleh Bapa. Mereka harus menjadi
orang percaya yang sungguh-sungguh memberi diri diubah guna serupa dengan Tuhan
Yesus Kristus, agar Kristus menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Untuk
menjadi bagian dari keluarga Allah, kita harus menjadi “saudara bagi Yesus”.
Ini bukan sesuatu yang
tidak mungkin, sebab memang roh yang ada pada manusia itu adalah roh dari Allah
(Kej. 2:7). Oleh karena itu, manusia memiliki kemampuan untuk menjadi serupa
dengan Bapa (like Father like son). Itulah sebabnya Tuhan Yesus dengan tegas
berkata, “Kamu harus sempurna seperti Bapa di Surga” (Mat. 5:48).
Agar orang percaya bisa
menjadi sempurna, Tuhan memberikan Roh Kudus sebagai pendamping, parákletos
guna menuntun orang percaya kepada seluruh kebenaran Allah (Yoh. 16:13).
Seluruh kebenaran itulah hikmat yang berasal dari Allah, bukan dari dunia ini
(1Kor. 2:6–7). Hikmat itulah yang membuka pikiran kita untuk mengerti bagaimana
menjadi anak-anak Allah atau saudara bagi Tuhan Yesus, yang membuat kita bisa
memiliki kualitas hidup seperti-Nya. Hikmat dari Allah itulah pengenalan akan
Tuhan yang benar. Inilah yang dinanti-nantikan oleh para nabi dan orang-orang
benar Perjanjian Lama (Mat. 13:17). Hikmat dari Allah itulah yang juga disebut
sebagai Injil, yang telah diajarkan Tuhan Yesus kepada kita, yaitu kuasa Allah
yang menyelamatkan, kebenaran yang menguduskan dan memerdekakan.
Jadi menjadi
anggota keluarga Kerajaan Allah itu tidak otomatis. Ada proses pergumulan
panjang dan berat untuk itu.
Jika tidak demikian, Tuhan Yesus tak akan berkata agar kita berjuang untuk
masuk pintu yang sempit (Mat. 7:13) sebab banyak orang berusaha masuk tetapi
tidak dapat.
Ini
tidak sama dengan pengajaran banyak orang dewasa ini, bahwa menjadi Kristen
adalah sekadar pengaminan akali bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan
cukup dengan begitu saja, seseorang otomatis menjadi anggota keluarga Kerajaan. Inilah yang membuat banyak orang
Kristen merasa sudah menjadi anak Tuhan, padahal Tuhan Yesus sendiri mengatakan
yang akan masuk Kerajaan Surga adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa,
bukan sekadar fasih berseru, “Tuhan, Tuhan” (Mat. 7:21). Orang percaya harus
menjadi saudara bagi Tuhan Yesus dan berkarakter seperti Dia terlebih dulu agar
layak dimuliakan kelak.
Hanya yang menjadi saudara bagi Tuhan Yesus
yang akan dimuliakan bersama dengan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar