RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Fantasi Belaka


Renungan Harian Virtue Notes, 3 Januari 2012
Fantasi Belaka


Bacaan: Yesaya 22:13

22:13 tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: "Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!"


Hari ini banyak orang sedang tertidur atau seakan-akan terhipnosis oleh keindahan dunia ini. Mereka telah dibujuk oleh kuasa kegelapan untuk berfantasi ria dengan kehidupan hari ini tanpa memperdulikan kenyataan kekekalan. Mereka merasa bahwa dunia yang dimiliki sekarang ini adalah satu-satunya dunia yang bisa mereka nikmati, oleh sebab itu tidak perlu ada dunia lain yang dinantikan. Tentu orang-orang seperti ini sukar untuk tidak menjadi serakah dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang penuh kasih. Semakin berumur, maka mereka semakin nyenyak tertidur sampai tidak bisa dibangunkan kembali. Saat terbangun di kekekalan, ternyata mereka hina di mata Allah.

Orang-orang seperti ini harus disadarkan; masalahnya, tidak mudah membuka mata orang yang telah berpuluh-puluh tahun mengenakan pola berpikir yang dianggap wajar oleh manusia pada umumnya. Tidak mudah mengubah cara hidup yang telah diwarisi dari nenek moyang mereka secara turun-temurun. Mereka berpikiran, “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!” Maksudnya, “Hidup ini singkat, nikmatilah, sebab tidak akan ada hidup seperti ini lagi!”

Tidak heran kalau orang yang berfalsafah seperti ini sering memandang orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam Tuhan sebagai orang yang berlebihan, fanatik dan tidak logis. Bukannya mereka mengabaikan Tuhan. Mereka juga bisa jadi rajin ke gereja, tetapi tentu lebih menyukai gereja yang ikut melestarikan fantasinya itu. Mereka tambah yakin bahwa ber-Tuhan artinya memperoleh keselamatan di dunia ini, artinya disembuhkan dari penyakit, diberkati secara finansial, dibebaskan dari masalah rumah tangga dan lain sebagainya, dan kalau mati langsung masuk surga. Mereka yakin di jalur yang benar, sebab mereka percaya Tuhan adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan jasmani di dunia ini.

Bagi kita yang memahami kebenaran yang sejati, semestinyalah kita bersuara senyaring-nyaringnya untuk menyadarkan mereka. Suara itu bukan kerasnya secara lahiriah, melainkan ketegasan yang mendemonstrasikan hidup menurut perspektif Allah dan bagaimana seharusnya seseorang menjalani hidup sesuai dengan sudut pandang-Nya. Memang kebenaran yang sejati tidak populer dan tidak disukai banyak orang, sebab seakan-akan memberikan beban baru kepada jemaat. Tetapi di antara orang-orang itu pasti masih ada yang akan terpanggil kepada jalan yang benar setelah melihat cara hidup sebagai seorang Kristen yang benar. Berbahagialah kita jika boleh dipakai Allah sebagai saksi-Nya dalam menyelamatkan yang terhilang.


Banyak orang yang berfantasi hari ini. Mari kita menyadarkan mereka.


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger