Renungan Harian Virtue Notes, 6 Januari 2012
Kemuliaan Bagi Kita
Bacaan: 1 Korintus 2:6-8
2:6 Sungguhpun demikian kami
memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu
hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari
penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah
hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum
dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini
yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak
menyalibkan Tuhan yang mulia.
Rasul Paulus berbicara mengenai hikmat
Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan-Nya bagi kemuliaan orang percaya (ay. 6–7). Kemuliaan orang percaya
menunjuk kemuliaan yang akan diterima bersama-sama dengan Tuhan Yesus dalam Kerajaan-Nya
nanti (Rm. 8:17).
Kemuliaan di sini
artinya sesuatu yang bernilai tinggi, yang melebihi segala kemuliaan atau
sesuatu yang bernilai lebih dari segala sesuatu. Kemuliaan tersebut dikatakan
sebagai kemuliaan yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan,
telah disediakan Allah bagi kita. Ternyata sebelum dunia dijadikan ada sesuatu
yang Allah Bapa sediakan bagi manusia yang terpilih, sesuatu yang tidak akan
bisa kita mengerti. Ternyata manusia diciptakan Allah Bapa untuk dimuliakan,
artinya diberi sesuatu yang sangat bernilai dan membahagiakan. Manusia
diciptakan untuk memiliki kehidupan yang berkualitas sangat tinggi. Seperti
Bapa telah memuliakan Anak-Nya yaitu Tuhan Yesus Kristus, Bapa juga menciptakan
atau melahirkan anak-anak yang lain untuk dimuliakan, seperti Ia memuliakan
Putra Tunggal-Nya.
Namun manusia menyalibkan
Tuhan Yesus (ay. 8) sebab tidak mengerti kebenaran yang tersembunyi dari
pengertian banyak orang ini. Mereka yang menyalibkan Yesus adalah para
penguasa, yaitu pemimpin agama atau para pemimpin politik di zaman Romawi.
Jejak kebodohan mereka diikuti manusia hari ini yang tidak mau mengerti
kemuliaan yang Allah Bapa sediakan. Paulus mengatakan bahwa mereka hidup
sebagai seteru salib Kristus , artinya tidak mengerti apa maksud kedatangan
Tuhan Yesus ke dunia ini (Flp. 3:18–20). Pikiran mereka tertuju kepada
perkara-perkara duniawi. Mereka tidak
memahami bahwa sebagai orang percaya, kewargaan kita ada di dalam Surga; kita
menantikan Tuhan yang akan membawa kita kepada kemuliaan-Nya.
Dengan kenyataan ini,
seharusnya kita tidak lagi meragukan kasih Tuhan sama sekali. Jangankan memikirkan
masalah makan-minum, kesehatan, jodoh, dan segala pemenuhan kebutuhan jasmani,
lebih dari ini pun Allah Bapa telah menyediakannya bagi kita. Ada berkat yang
jauh lebih berharga daripada semua yang dipandang sebagai kebutuhan oleh
manusia pada umumnya, yaitu kemuliaan dari Tuhan untuk makhluk ciptaan-Nya yang
disebut manusia.
Bapa telah menyediakan kemuliaan yang melebihi
segala sesuatu bagi kita, maka jangan lagi kita meragukan kasih-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar