Renungan Harian Virtue Notes, 12 Januari 2012
Keselamatan Yang Mahal
Bacaan: Lukas 13:23-24
13:23 Dan ada seorang yang berkata
kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di
situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu
yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan
berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Untuk mewujudkan keselamatan, yaitu
mengerti apa yang diajarkan Tuhan dan melakukan kebenaran agar serupa dengan
diri-Nya, kita harus mempertaruhkan segenap hidup ini. Keselamatan yang benar
dan murni tidak akan terwujud dalam kehidupan kalau kita tidak mempertaruhkan
segenap hidup kita.
Di sinilah kita temukan
letak mahalnya harga keselamatan itu. Keselamatan untuk manusia telah
diperjuangkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib dengan memberikan segenap
diri-Nya. Itu pengorbanan yang sangat mahal, dan tidak dapat kita lakukan
sendiri, karenanya disebut anugerah. Tetapi anugerah membutuhkan respons dari
kita supaya menjadi terwujud dalam kehidupan kita.
Respons ini tidak
sederhana. Tidak cukup hanya dengan mengucapkan syahadat bahwa Yesus adalah
Tuhan, lalu sah menjadi anak-anak Allah. Pandangan ini merupakan penyesatan dan
mengakibatkan banyak orang yang mengira dirinya selamat, ternyata berakhir di
kebinasaan. Keselamatan yang tidak ternilai harganya membutuhkan respons yang
juga sangat mahal, yaitu mempertaruhkan segenap hidup kita.
Tuhan Yesus berkata agar
kita yang mau selamat berusaha untuk memasuki pintu yang sesak. Artinya
berjuang mempertaruhkan segenap hidup kita. Bagi manusia, jelas ini hal yang
sangat berat. Tidak banyak orang yang berani melakukannya. Kalau jujur, kita
bisa melihat bahwa sebagian besar orang Kristen hari ini masih berpikir dirinya
bisa masuk surga tanpa perjuangan, dan memiliki kehidupan kekal tanpa
kehilangan kehidupan di dunia ini. Ingat, tidak ada jalan mudah untuk selamat.
Tanpa kehilangan kehidupan, seseorang tidak akan dapat memperolehnya (Mat.
10:39). Itulah harga yang tidak bisa dikurangi.
Dengan memahami hal ini
kita tidak heran lagi bahwa ada orang-orang Kristen yang merasa dirinya sudah
istimewa di mata Allah, tetapi tragis sekali sebab mereka ternyata tidak
dikenal Bapa, sebab tidak melakukan kehendak-Nya (Mat 7:21-23). Memberikan segenap hidup kita artinya
bahwa tidak ada yang lebih dicari dalam kehidupan ini selain melakukan kehendak
Bapa. Dengan demikian pada dasarnya menerima keselamatan adalah usaha untuk
melakukan kehendak Bapa.
Sekali lagi ditegaskan
bahwa kebenaran ini mendukung prinsip Sola Gratia (hanya oleh anugerah). Tanpa keselamatan yang dikerjakan
oleh Kristus yang turun ke dunia, tidak ada seorang pun bisa melakukan kehendak
Allah. Inilah anugerah itu. Tetapi kita harus meresponi
anugerah itu dengan berjuang agar dapat melakukan kehendak Allah. Itu tidak
mustahil bagi yang rela kehilangan kehidupannya.
Jika kita menerima keselamatan maka kita akan berusaha
untuk melakukan kehendak Bapa.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar