Renungan Harian Virtue Notes, 7 Januari 2012
Allah Membangun Keluarga
Bacaan: Yohanes 17:20-26
17:20 Dan bukan untuk
mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya
kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
17:21 supaya mereka semua
menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah
memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka
dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu,
bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi
mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
17:24 Ya Bapa, Aku mau
supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan
Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka
memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab
Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
17:25 Ya Bapa yang adil,
memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan
mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
17:26 dan Aku telah
memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya,
supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku
di dalam mereka."
Allah Bapa berkehendak membangun suatu
keluarga dan menikmati kehidupan bersama-sama dengan keluarga yang dibangun-Nya
tersebut. Ia telah memiliki Putra Tunggal, yang telah bersama-sama dengan Dia
sebelum dunia dijadikan. Bapa sudah bersama-sama dengan Sang Putra dalam
kebahagiaan sempurna bahkan sebelum waktu ada.
Kebahagiaan itu bisa
terganggu oleh karena pemberontakan malaikat yang dikenal sebagai Lucifer.
Lucifer berkehendak untuk berkuasa melampaui kewenangannya dan berniat
mengungguli segala “bintang”. Tentu di antara yang ingin diunggulinya itu
adalah Bintang di atas segala bintang, yaitu Anak Tunggal Bapa yang telah
memiliki kemuliaan sebelum dunia dijadikan (ay. 24).
Untuk menyelesaikan masalah
pemberontakan Lucifer, Allah menciptakan anak yang lain yaitu manusia. Manusia
diciptakan keluar dari Diri-Nya sendiri, atau bisa dikatakan dilahirkan oleh
Allah sendiri (Kej. 2:7). Sulit dibantah bahwa proses ini seperti proses
“kloning roh”. Itulah sebabnya dikatakan bahwa manusia diciptakan segambar
dengan Allah (Kej 1:26–27).
Anak-anak-Nya yang
lain ini diciptakan untuk bersama-sama hidup bersama dengan Diri-Nya dan Putra
Tunggal-Nya menikmati kemuliaan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan kemuliaan yang disediakan
sebelum dunia dijadikan. Inilah keinginan Bapa segala roh, Tuhan Semesta Alam,
yaitu agar manusia menjadi keluarga Kerajaan-Nya.
Ada
maksud tertentu Allah menciptakan manusia, yaitu untuk berkembang biak memenuhi
bumi dan menaklukkannya. Tentu di dalamnya juga diberi mandat untuk mengalahkan
malaikat yang jatuh (Lucifer) yang dibuang di bumi. Dalam hal ini kita menemukan tidak
ada sesuatu yang gratis. Allah menciptakan manusia bukan tanpa tujuan, bukan
tanpa misi serta tanggung jawab yang harus diembannya. Manusia dipanggil untuk
membela kepentingan Bapa. Kalau Anak Tunggal-nya yaitu Sang Logos bersama-sama
dengan Bapa menciptakan dunia ini (Yoh 1:1–10), tetapi anak-anak Allah yang
lain yaitu Adam dan Hawa di persiapkan untuk mengalahkan iblis agar “Nama Bapa
dimuliakan, Kerajaan-Nya atau pemerintahan-Nya datang dan kehendak-Nya
dijunjung tinggi secara mutlak di bumi ini. Namun ternyata manusia pertama
telah gagal untuk melaksanakan kehendak Bapa. Maka Allah mengutus Putra
Tunggalnya untuk mengalahkan Iblis serta menyelamatkan manusia, agar kembali
dapat menjadi keluarga Kerajaan-Nya.
Manusia diciptakan hanya untuk membela kepentingan
Bapa, Sang Kepala Keluarga Kerajaan
Allah.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar