Renungan Harian Virtue Notes, 11 Januari 2012
Maksud Kedatangan Tuhan Yesus
Bacaan: Roma 1:16; Ibrani
5:9
Roma 1:16
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang
kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang
Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Ibrani 5:9
5:9 dan sesudah Ia mencapai
kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya,
Apa maksud kedatangan Tuhan Yesus ke
dalam dunia ini? Jawaban yang umum diberikan dengan cepat oleh seorang Kristen
adalah bahwa kedatangan-Nya adalah untuk menyelamatkan umat manusia. Itu benar,
tetapi kalau lantas ditanyakan bagaimana mekanisme proses penyelamatan
tersebut, tidak banyak orang yang mengerti.
Jika kita mau memahami apa
sebenarnya maksud inti kedatangan-Nya ke dalam dunia, kita kita akan tertumbuk
dua hal yang sangat penting. Pertama, Ia
datang untuk membuka pikiran manusia agar mengenal hikmat dari Allah.
Hikmat itu seperti buku pentunjuk untuk menyelenggarakan hidup sebagai manusia
yang diperkenan oleh Allah. Untuk itu Tuhan Yesus mengajar dan memberi teladan
nyata bagaimana seharusnya seseorang hidup dalam kebenaran dan kesucian Allah.
Itulah sebabnya Ia tidak sekadar turun ke bumi untuk disalib, tetapi juga
mengajar selama sekitar tiga setengah tahun. Yang diajarkan Yesus dan seluruh
kehidupan-Nya itulah yang disebut Injil, sebab dari pengajaran-Nya dan
hidup-Nya yang dipersembahkan bagi Bapalah kita memperoleh keselamatan (Rm.
1:16). Memahami hal ini membuat kita akan sangat menghargai Injil yang kita
miliki dengan mempelajarinya secara serius. Maka kalau ada orang Kristen yang
tidak mengerti Injil, sesungguhnya itu berarti ia tidak memiliki keselamatan.
Kedua, kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah
untuk membuktikan bahwa ada manusia yang bisa taat kepada Bapa di Sorga dalam
kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya (Flp. 2:5-10). Ketaatan
itulah yang “meluluskan” dirinya sebagai Pokok Keselamatan bagi mereka yang
taat (Ibr. 5:9). Bagi mereka yang taat artinya bagi mereka yang meneladani
ketaatan-Nya.
Jadi harus diingat bahwa keselamatan adalah usaha Tuhan
mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya. Tuhan Yesus adalah model manusia
yang sesuai dengan kehendak Bapa. Dengan demikian keselamatan itu tidak akan
bisa dialami atau diterima oleh orang yang tidak mau memahami kebenaran yang
Tuhan ajarkan dan tidak mau mengenakan cara hidup Tuhan Yesus. Keselamatan
bukan sekadar mengenakan status sebagai seseorang yang beragama Kristen.
Percaya kepada Tuhan Yesus
bukanlah sekadar mengaku bahwa Ia adalah Tuhan, tetapi menjalani kebenaran dan
cara hidup-Nya. Pernyataan serupa ini menghiasi seluruh Injil, tapi sedih
sekali, banyak orang Kristen mengabaikannya. Mari kita kembali kepada Injil
yang benar, agar kita tidak terjerembab ke dalam kebodohan yang membinasakan.
Keselamatan hanya dialami oleh orang yang mau
memahami kebenaran dan cara hidup Tuhan Yesus.
0 komentar:
Posting Komentar