RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Mengubah Irama Hidup


Mohon maaf, karena ketiadaan akses internet di tempat Admin, maka RVN tidak hadir selama 7 hari. GBU


Renungan Harian Virtue Notes, 30 Januari 2012
Mengubah Irama Hidup


Bacaan: Lukas 9:25

9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?


Kita harus mengubah irama hidup yang salah dengan menghitung hari hidup agar memiliki hati yang bijaksana. Namun ini bukan hal yang mudah. Mengapa? 
Sebab hidup yang mengabaikan realitas ini sudah mendarah daging dan mengakar dalam kehidupan manusia. Selain diwariskan oleh nenek moyang, juga akibat pengaruh dunia sekitar kita. Kebenaran berkenaan dengan hal ini harus terus-menerus dengan gencar disuarakan. Jika tidak gencar, maka irama hidup salah yang telah menyatu dalam hidup jemaat tidak akan bisa diubah.
Kebanyakan manusia—termasuk sebagian besar orang Kristen—masih terlena dalam zona kenyamanan hidup. Ditambah mereka berpandangan bahwa Tuhan mengizinkan—bahkan menginginkan—anak-anak-Nya untuk menikmati hidup di dunia ini seperti anak-anak dunia lainnya.

Maka tidak heran jika mendengar berita mengenai kedahsyatan singkatnya hidup ini dan kedahsyatan kekekalan, sebagian menganggapnya sepi, dan sebagian lagi merasa terganggu. Memang mereka tidak bermaksud untuk berkhianat kepada Tuhan, tetapi dengan mengabaikan realitas ini, mereka hidup tidak bijaksana di mata Tuhan. Mereka tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang diinginkan Tuhan untuk mereka lakukan. Masing-masing berusaha untuk mencari kesenangan dan kepuasan diri sendiri. Tanpa disadari mereka sedang digiring oleh kuasa kegelapan ke dalam pembantaian abadi.

Mengubah irama hidup yang salah ini perlu keseriusan yang sangat tinggi. Kita harus memiliki kesediaan untuk menginvestasikan waktu, tenaga dan segala sesuatu yang ada pada kita tanpa batas. Tanpa batas berarti tidak ada yang kita anggap berharga lebih daripada keselamatan kekal yang paling dibutuhkan manusia. Sebab apa gunanya orang beroleh segenap dunia kalau jiwanya binasa? Dengan memahami kebenaran ini, hendaknya kita bersedia selalu merenungkan kenyataan singkatnya hidup ini dan dahsyatnya kekekalan.

Mari kita renungkan, bahwa perjumpaan dengan orang tua, pasangan hidup, anak dan orang-orang yang kita cintai sangat terbatas. Setelah bertahun-tahun hidup bersama, kita akan berpisah dengan mereka. Supaya keadaan ini tidak menjadi tragis dan menyedihkan, mari kita berusaha agar kita bersama dengan mereka yang kita cintai bukan hanya di dunia ini saja, tetapi juga di langit dan bumi yang baru. Jadi mari bersama dengan keluarga, kita mengubah irama hidup yang salah sehingga kebersamaan kita di dunia menjadi persiapan untuk bisa bersama-sama nanti.


Mengubah irama hidup yang salah memerlukan keseriusan dengan investasi tanpa batas.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger