Renungan Harian Virtue Notes, 13 Januari 2012
Menggadaikan Hidup
Bacaan: 1 Yohanes 2:15-17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia
dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka
kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam
dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap
dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap
hidup selama-lamanya.
Orang yang rela kehilangan hidupnya demi
keselamatan jiwanya akan memperoleh hidup di Kerajaan Bapa di Surga, tetapi
mereka yang tidak berani mempertaruhkan hidupnya tidak akan memiliki hidup di
Kerajaan Bapa di Surga. Lebih banyak orang yang memilih opsi yang kedua ini,
sebab jauh lebih banyak orang yang hidup hanya untuk keinginan daging,
keinginan mata dan keangkuhan hidup. Orang-orang seperti ini seperti
menggadaikan hidupnya kepada dunia. Akhirnya mereka akan binasa.
Menggadaikan hidup untuk
dunia merupakan sikap yang menolak kasih Bapa (ay. 15–16). Dalam hal ini,
Firman Tuhan tegas berkata, “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (ay. 17)
Mereka tidak merasa bersalah, sebab
rata-rata manusia memang demikian: hidup dengan cara mengisi pikirannya dengan
segala keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Mereka tidak
menduga bahwa tindakan mereka adalah tindakan yang membinasakan dirinya
sendiri.
Kepada semua manusia, Iblis
menawarkan keindahan dunia agar manusia menggadaikan dirinya. Tawaran ini
disambut banyak orang, sebab faktanya banyak orang yang hidupnya telah
tergadai. Di lain pihak orang yang berusaha melakukan kehendak Allah adalah
orang yang menyerahkan hidupnya bagi Tuhan. Ia telah menempatkan hatinya di
dalam Kerajaan Surga (Mat 6:21).
Kita tahu, Tuhan Yesus mati
di kayu salib untuk membebaskan manusia. Tetapi setelah dibebaskan, manusia
harus memilih: menyerahkan hidupnya bagi Tuhan, atau bagi dunia. Mestinya kita
memberikan segenap hidup kita bagi Tuhan, sebab setelah dibebaskan-Nya, berarti
dengan menyerahkan hidup kita kepada-Nya, kita mengembalikan hidup kita kepada
Sang Pemilik, bukan menggadaikan. Tetapi jika kita memberikan diri untuk dunia,
artinya kita menggadaikan hidup kita.
Selama kita masih hidup di
dunia ini, masih ada kesempatan untuk bertobat agar menebus kembali hidup yang
digadaikan kepada dunia itu. Kalau sampai akhirnya ternyata hidup kita belum
ditebus kembali, berarti hidup kita dimiliki oleh kuasa kegelapan selamanya. Mari menebus kembali hidup kita yang
digadaikan dengan cara bertobat dan mengubah cara hidup kita agar sesuai
kehendak-Nya. Keselamatan dari Kristus memungkinkan kita
kembali dimiliki oleh Tuhan dan menjadi anggota Kerajaan-Nya. Ia telah menebus
hidup kita, jadi kalau kita gadaikan lagi, segeralah tebus kembali selama masih
ada kesempatan.
Kita harus mengembalikan hidup kita kepada Sang
Pemilik dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar