RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Menghadapi Tantangan

Renungan Harian Virtue Notes, 28 September 2010
Menghadapi Tantangan


Bacaan : 2 Timotius 3 : 13-17

3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.


Kekristenan memang sering menghadapi tantangan. Di negara seperti Indonesia, kita menghadapi kenyataan bahwa agama mayoritas diberi kesempatan lebih banyak menyiarkan ajarannya melalui berbagai media dan sarana. Patut disadari, kondisi ini tentu memiliki pengaruh terhadap pola berpikir orang Kristen, khususnya generasi muda.

Tantangan lain diberikan oleh media cetak, elektronik dan Internet yang sarat dengan konten yang tidak mendidik. Infiltrasi ajaran dan berbagai filosofi kehidupan manusia modern yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab dapat merusak konstruksi pola berpikir orang Kristen. Situasi ini sangat mencemaskan, sebab dapat mengganggu bahkan merusak proyek penyelamatan umat manusia melalui karya Kristus yaitu mengembalikan manusia khususnya orang percaya, kepada rancangan-NYA semula yaitu segambaran dengan ALLAH, Imago Dei.

Berikutnya, tak kalah mengerikan tantangan dari dalam kubu Kekristenan sendiri. Berbagai ajaran dari mimbar gereja ternyata harus dikoreksi, sebab ternyata tak sedikit yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Kalau seseorang berdiri di mimbar dengan menggenggam Alkitab, tidak serta-merta berarti ia menyampaikan suara TUHAN. Interpretasi Alkitab yang tidak benar pada dasarnya bukan dari TUHAN. Ajaran-ajaran bidat yang besar di dunia ini juga memercayai dan mengakui Alkitab sebagai Firman TUHAN, tetapi mereka menafsirkannya dengan cara yang berbeda.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, tidak bisa tidak, kita harus dengan tegas berdiri di jalur kebenaran Alkitab yang murni. Kita harus bersedia belajar kebenaran Alkitab yang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (ay. 16). Kita harus minta pimpinan Roh Kudus, agar hikmat-NYA terus dinyatakan-NYA kepada kita melalui Firman TUHAN (ay. 15). Agar pemahaman kita lebih dalam, kita perlu membaca majalah dan buku yang bermutu serta mendengar khotbah-khotbah yang menyampaikan kebenaran yang murni.

Dengan hikmat ALLAH yang mengalir setelah kita belajar membedah Alkitab dengan benar dan jujur, kita harus berani berkata “tidak” kepada ajaran-ajaran yang tidak Alkitabiah. Dan tentunya kita harus mengajarkan kebenaran Firman TUHAN yang murni itu kepada anak-anak kita, sehingga sejak dini pun mereka sudah diperlengkapi dengan pertahanan yang kuat untuk menghadapi tantangan terhadap iman dan keselamatan kita, baik dari luar maupun dari dalam Kekristenan.


Belajar membedah Alkitab dengan benar, penting agar kita dapat bertahan menghadapi tantangan di zaman ini.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger